
BANJARMASIN – Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinisi Kalimantan Selatan H Suripno Sumas mengajak masyarakat untuk hidup sehat terutama menjaga kesehatan tulang.
Suripno mengatakan dengan adanya Sosialisasi Peraturan daerah (Perda) nomor 1 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kesehatan dengan materi kesehatan tulang yang menghadirkan narasumber dr Priza Razunip Sp OT Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Bedah Siaga dengan peserta warga sekitar RT 15,16 dan 18 Kelurahan Antasan Besar Kecamatan Banjarmasin Tengah antusias masyarakat ingin berobat semakin tinggi.
“ Pertemuan ini sangat antusias dan diharapkan oleh mereka yang ingin berobat pemeriksaan kesehatan tulang dimana penyakit ini banyak sekali diderita ibu-ibu dan termasuk juga bapak-bakapnya, setelah diberikan informasi usia 50 tahun keatas maka itu rentan terkena penyakit tulang,” ujar Surpno Sumas usaSosialisasi Perda nomor 1 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kesehatan dengan fokus penangan kesehatan tulang di tempat kediaman di Jalan Meratus Banjarmasin, Sabtu (5/8) pagi.
Tadi diinformasikan diusia 50 tahun keatas sangat rentan terkena penyakit tulang, untuk itu masyarakat harus hidup sehap terutama menjaga kesehatan tulangnya.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tulang pun kini sudah mudah cukup membawa surat rujukan BPJS Kesehatan, sudah bisa berobat penyakit tulang ke Rumah Sakit Siaga.
Sementara, narasumber dr Priza Razunip Sp OT Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi mengakui bahwa masyarakat banyak yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan jadi tidak paham mekanisme pada tulangnya itu.
“ Saya diundang sudah ke 3 kalinya oleh pa Sripno Sumas sebagai narasumber dan peserta semakin bertambah-tambah, dan mereka mengakui sudah ada yang mendapat pelayanan Rumah Sakit Siaga dengan BPJS Kesehatan,” ujar dr Priza.
Terkait penanganan tulang secepatnya harus dilakukan rontgen dulu, kasus pengapuran tulang paling parah itu kalau sudah derajat 4, dimana tulang paha dan betis sudah menempel tidak bisa lagi ditekuk, harus dioperasi dan kasusnya paling banyak di Kalsel ini.
“ Penyakit tulang yang ditanganinya selama ini memang banyak pasien di Kalsel,” jelasnya.rds