
BANJARMASIN – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Fahrani mendesak Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum (PT AM) Intan Banjar Syaiful Anwar untuk membuat solusi konkret atas permasalahan distribusi air di sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar.
Hal tersebut disampaikan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) itu pada audiensi yang menghadirkan Dirut PT AM Intan Banjar beserta jajaran di Rumah Banjar, Kamis (3/8) sore.
Menurut Fahrani, selama ia melaksanakan kegiatan reses kerap mendapatkan keluhan terkait distribusi air, terkhusus di lima kecamatan, yakni Aluh-Aluh, Beruntung Baru, Tatah Makmur, Gambut, dan Kertak Hanyar.
“Dari lima tahun yang lalu hingga sekarang, air bersih itu sampai ke beberapa perumahan pukul 22.00 Wita, sehingga aktivitas siang hingga sore itu terjadi kendala. Ditambah lagi, sekarang ini banyaknya perumahan yang baru berdiri di kawasan Gambut dan Kertak Hanyar. Praktis, akhirnya yang tadinya pukul 22.00, sekarang lebih dari pukul 24.00 air nya baru sampai,” ujarnya.
Agar tidak berlarut-larut dan masyarakat yang bayar bisa terlayani dengan baik, ia pun mendesak Dirut PT Air Minum Intan Banjar untuk membuat solusi konkret, mulai dari rencana jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang yang berkelanjutan.
“Yang kami inginkan hari ini adalah planning apa yang akan dihadirkan ke depan. Sehingga layanan PT Air Minum Intan Banjar khususnya di lima Kecamatan itu tadi bisa kembali normal. Mungkin harus ada program jangka pendek, menengah, dan panjang. Apalagi di musim kemarau ini, sumur bor yang menjadi alternatif warga itu kering, sehingga satu-satunya yang diandalkan adalah air dari Intan Banjar ini,” ucap Fahrani.
Sementara, Dirut PT AM Intan Banjar Syaiful Anwar mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya bahkan di beberapa tempat.
“Leding air ini sudah berjalan dengan normal di Sungai Lulut, Sungai Bakung, Sungai Tabuk, dan Beruntung Baru. Hanya saja, wilayah Tembikar/Tatah Belayung dan Pandan Sari alirannya belum optimal,” jelasnya.
Syaiful menjelaskan, alasan mengapa gangguan pelayanan khususnya di Tembikar/Tatah Belayung dan Pandan Sari ini masih berlangsung, yaitu diameter pipa transmisi dari IPA Syarkawi ke Booster Tambak Sirang tidak memenuhi suplai air yang dibutuhkan, karenanya diperlukan pembesaran pipa transmisi.
“Selain itu, kebocoran pipa distribusi utama yang di akibatkan oleh dampak dari kebakaran lahan gambut di sepanjang jalan Gubernur Syarkawi,” ujarnya.
Ia juga mengaku pihaknya telah menyiapkan anggaran senilai Rp 2,5 miliar untuk mengoptimalisasi di wilayah Tembikar.
“Rinciannya adalah pengadaan jaringan perpipaan dengan diameter 160 mm sepanjang 2.500 meter itu sekitar Rp 1,5 miliar. Kemudian untuk pengadaan pompa distribusi dan penunjang lainnya itu Rp 1 miliar. Dananya sudah kita siapkan,” ucap Syaiful.
Menanggapi terkait rencana jangka pendek PT AM Intan Banjar, ia berkomitmen akan mengupayakan menyiapkan air untuk kebutuhan warga, yakni dengan menyiapkan mobil keliling yang akan di agendakan jadwal-jadwalnya, ditambah dengan nomor hotline yang bisa dihubungi oleh warga yang membutuhkan air bersih. rds