
BANJARBARU – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) menyiapkan langkah-langkah strategis dan bantuan anggaran untuk menjaga pangan di Provinsi Kalimantan Selatan saat El Nino 2023.
“Bantuan tersebut dalam upaya membangun ketahanan pangan di Kalsel berupa pembangunan lumbung desa,” kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan, Dr Jan Samuel Maringka, SH, MH di Banjarbaru, Kamis (3/8).
Hal itu disampaikanya kepada wartawan usai pembukaan rapat koordinasi (rakor) pengawasan bidang ketahanan pangan yang digelar Itjen Kementan bersama jajaran APIP dan APH dalam rangka menguatkan kolaborasi dan sinergisitas bidang pertanian di Kalsel.
Rakor yang dihadiri jajaran penegak hukum dari kejaksaan dan kepolisian se-Kalsel tersebut dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, H Nurul Fajar Desira dan dihadiri Irjen Kementerian Desa PDTT, Teguh, SH.
Menurut Irjen, bantuan dari Kementan untuk penguatan lumbung ketahanan pangan tersebut dimaksudkan untuk memastikan ketersedian stok pangan di Kalsel, mengingat Kalsel merupakan salah satu provinsi penyangga produksi pangan.
Bantuan untuk penguatan ketahanan pangan sektor pertanian secara umum di Kalsel tersebut, kata Jan, sekitar Rp66 miliar, antara lain sektor ketahanan pangan sekitar Rp44 miliar dan peternakan Rp10 miliar lebih.
Jan menjelaskan, bantuan untuk Kalsel tersebut nantinya akan diserahkan langsung Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan mendatang.
Selain bantuan dari Kementan, kata Jan, pihaknya juga berharap realisasi anggaran yang bersumber dari dana desa (DD), karena dari DD tersebut sekitar 20 persen bisa digunakan untuk bidang pertanian pada masing-masing desa.
Adanya Rakor yang dihadiri unsur aparat penegak hukum (APH) ini, kata Jan, dimaksudkan untuk mengawal program-program dari Kementan RI di daerah dalam upaya penguatan ketahanan pangan saat El Nino tahun 2023 ini.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Nurul Fajar Desira menyatakan Kalsel telah komitmen menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di banua.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman menambahkan akibat adanya kondisi El Nino ini sedikit mengganggu program ketahanan pangan di Kalsel.
Namun demikian, kata Syamsir, khusus padi di Kalsel sedikit terganggu, tetapi produksi padi cukup menggembirakan dan hingga Juli 2023 telah terealisasi produksi padi mencapai 630 ribu ton gabah kering giling (gkg).
Selain itu, lanjut Syamsir, untuk Agustus hingga November mendatang di Kalsel masih ada tanam dan panen padi sehingga diharapkan mampu mencapai target produksi padi tahun 2023 sebesar satu juta ton.
Untuk sejumlah daerah di Kalsel yang mengalami kekeringan akibat El Nino, katanya, pihaknya akan melakukan intervensi yakni bagi lahan pertanian yang dekat sungai akan dilakukan pipanisasi, sedangkan yang jauh dari sungai akan dibuatkan sumur bor. ani