
JAKARTA – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pada Rabu pagi, turun Rp 7.000 menjadi Rp 1.071.000 per gram. Sebelumnya, harga emas batangan Antam berada di posisi Rp 1.078.000 per gram pada Selasa.
Sedangkan, harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam hari ini juga turun Rp 7.000 menjadi Rp 950 ribu per gram dibandingkan harga buyback pada Selasa (1/8/2023) senilai Rp 957 ribu per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Rabu pagi. Harga emas 0,5 gram: Rp585.500, Harga emas 1 gram: Rp1.071.000, Harga emas 2 gram: Rp2.082.000, Harga emas 3 gram: Rp3.098.000, Harga emas 5 gram: Rp5.130.000, Harga emas 10 gram: Rp10.205.000, Harga emas25 gram: Rp25.387.000, Harga emas 50 gram: Rp50.695.000, Harga emas 100 gram: Rp101.312.000, Harga emas 250 gram: Rp253.015.000 dan Harga emas 500 gram: Rp505.820.000 serta Harga emas 1.000 gram: Rp1.011.600.000.
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mencatatkan volume penualan emas unaudited sebesar 13.508 kilogram (kg) atau setara 434.292 troy ons pada semester I 2023. Lalu tingkat produksi emas unaudited mencapai 594 kg atau setara 19.098 troy ons.
Pada tahun ini, perusahaan BUMN holding MIND ID tersebut fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestk.
Antam mencatatkan volume produksi feronikel unaudited sebesar 10.537 ton nikeldalam feronikel (TNI) pada semester I 2023. Seiring dengan itu, pada periode tersebut tingkat penjualan unadited perseroan mencapai 10.606 TNI, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin.
Antam mencatatkan produksi bijih nikel unaudited sebesar 6,81 juta wet metric ton (WMT) da semester I 2023, yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel perseroan, dan penjualan kepada pelanggan domestik. Sementaritu, pada periode tersebut penjualan bijih nikel unaudited perseroan mencapai 6,27 juta WMT.
Lalu, volume produki bauksit unaudited pada tercatat sebesar 851 ribu WMT pada semester I 2023, yang ditujukan untuk memenuhi ebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga. Sementara itu, pada periode tersebut, njualan bauksit unaudited pada tercatat sebesar 455 ribu WMT.
Selama kuartal I 2023, emiten berkode saham NTM ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,66 triliun, atau meningkat 13,49 persen year on year (yoy) dibandngkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 1,47 triliun. rep/ant/mb06