
KANDANGAN – Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Dinas Personil Polres HSS, di halaman mapolres setempat.
Upacara PTDH ini dilakukan terhadap personil Polres HSS atas nama Bripka Syarifuddin, usai hasil sidang kode etik Polri.
PTDH ini sendiri dilakukan setelah terungkap pelanggaran berat dari kasus penggelapan senjata api (senpi) hingga menggadaikan ranmor dinas Polri oleh Bripka Syarifuddin.
“Hari ini kita melakukan upacara yang tidak kita inginkan, yaitu upacara PTDH anggota kami atas nama Syarifudin, karena yang bersangkutan melanggar peraturan kode etik Polri,” kata Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, Rabu (26/7).
Ia menjelaskan, sidang kode etik telah memutuskan Syarifudin, mantan anggota Polsek Telaga langsat dilakukan PTDH.
Hal ini juga wujud nyata ketegasan dari pimpinan Polri terhadap siapa saja anggotanya yang melakukan pidana serta mencoreng nama baik Polri.
Ia mengungkapkan, penyebab dipecatnya yang bersangkutan telah terkuak di dalam fakta persidangan kode etik, yakni melakukan upaya penjualan terhadap senjata api yang ia kuasai.
“Sehingga yang bersangkutan terkena pasal penggelapan terhadap senjata api yang dimiliki Polri, yang dimilikinya saat berdinas melakukan penjagaan bank,” ujarnya.
Diketahui, Syarifuddin melakukan tindak pidana saat masih berdinas di Samapta Polres HSS. Dari hasil penyelidikan, ia sudah menguasai senjata api tersebut selama satu tahun.
Selain itu, juga terungkap Syarifuddin sudah berupaya melakukan transaksi kepada masyarakat yang berminat membeli senjata tersebut, namun belum ada kesepakatan untuk di beli.
Tak hanya kasus senjata api, ternyata Syarifuddin juga melakukan perbuatan pidana lainnya, yakni pernah menggadaikan kendaraan dinas milik polres kepada masyarakat.
“Jadi putusan PTDH ini tentunya tidak berdasar kepada satu perbuatan saja yang sudah ia lakukan. Pimpinan sidang menilai dengan penyelidikan mendalam dan akhirnya memutuskan pemecatan,” jelasnya.
Selain itu, dari fakta persidangan diketahui di dalam sehari-harinya cenderung tidak disiplin sebagai anggota Polri, walaupun sudah bertugas selama 16 tahun di Polres HSS.
“Cukup ini yang pertama dan terakhir. Mudahan-mudahan di Polres HSS tidak ada lagi pelanggaran hingga pemecatan seperti ini,” ucapnya. ant