
BANJARBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Selatan, yang dipimpin Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Ballroom Hotel Novotel Banjarbaru, Selasa (25/7).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Kalsel menjadi salah satu dari enam provinsi lainnya, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, yang menjadi prioritas pihaknya untuk menghadapi ancaman bencana musim kemarau.
Ia mengatakan, menurut prediksi BMKG, fenomena El Nino yang akan berlangsung tahun ini relatif lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya.
“Menurut BMKG, fenomena El Nino tahun ini tidak seperti pada tahun 2015 dan 2019. Namun bukan berarti kita bisa menyepelekan hal tersebut, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan,” tegasnya.
Suharyanto kembali mengingatkan arahan Presiden RI untuk mengutamakan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan.
Ia pun meminta operasi darat dan upaya teknologi modifikasi cuaca dapat terus dimaksimalkan untuk mencegah karhutla meluas dan kekeringan. Dirinya menilai upaya water bombing merupakan upaya terakhir.
“Kita maksimalkan dulu operasi darat dan upaya teknologi modifikasi cuaca, water bombing adalah upaya terakhir, upaya ini juga terus kita evaluasi,” katanya.
Ia menambahkan, operasi darat dilakukan untuk menimalisir kebakaran meluas. “Jangan biarkan api membesar,” ujarnya.
Sedangkan teknologi modifikasi cuaca, lanjut dia, digunakan untuk membasahi lahan gambut dan mengisi embung agar mencegah kekeringan.
Sementara, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, namun memerlukan kerja sama dari semua pihak.
“Kolaborasi yang baik antara pemda, TNI-Polri dan masyarakat menjadi pondasi utama dalam mencapai hasil yang diharapkan,” katanya.
Paman Birin –sapaan akrabnya– juga telah memerintahkan jajarannya, khususnya BPBD Kalsel, untuk bersiap jauh-jauh hari guna menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Paman Birin juga siap memberikan dukungan penuh terhadap anggaran penanggulangan bencana di banua. Mengingat ini adalah masalah kemanusiaan. “Untuk anggaran kebencanaan tidak terbatas, ini adalah masalah kemanusiaan,” ucapnya.
Dalam rapat kordinasi Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel tersebut. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyerahkan secara simbolis bantuan peralatan penanganan karhutla kepada Paman Birin senilai Rp 5,6 miliar.
Bantuan berupa barang tersebut, di antaranya pompa induk, pompa sedang, pompa jinjing, selang, nozel, konektor, alat pelindung diri (APD), dan flexibel tank 5000 liter. adp