TANAH LAUT – Internet dianggap sebagai salah satu gerbang besar masuknya paham-paham radikalisme yang bertentangan dengan dasar Negara Republik Indonesia yakni Pancasila. Semakin berkembangnya teknologi, semakin terbuka pula akses akan informasi-informasi global yang membanjiri ruang maya.
Berangkat dari hal itu, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo menggelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wasan Kebangsaan kepada puluhan pemuda di Kabupaten Tanah Laut, pada Senin (17/07) siang.
Dengan memberikan pemahaman terkait ideologi Pancasila, menurut politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tersebut, akan memberikan tameng kepada para pemuda untuk bijak dalam mengonsumsi informasi-informasi yang bersifat radikal.
“Sasaran kita terus untuk melakukan revitalisasi ideologi Pancasila kepada pemuda maupun orang-orang tua. Karena, sejak saat reformasi sudah filterisasi akan ideologi sudah melemah. Tentunya kita takut adik-adik penerus kita ini terpapar dengan ideologi radikal,” ujar Imam Suprastowo.
Pada saat ini, lanjut Imam Suprastowo kita sering kali melihat para oknum tokoh-tokoh keagamaan saling menghujat satu sama lain. Hal ni, menurutnya merupakan tanda bahwa kita sudah sangat terkontaminasi yang radikal ini.
Ideologi radikal adalah paham atau doktrin yang menolak atau menentang nilai-nilai dasar dari suatu sistem sosial, politik, atau agama. Ideologi radikal ini menurut Imam Suprastowo berbahaya karena dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan sikap mereka terhadap orang lain yang berbeda dari mereka.rds