
BANJARMASIN – Keluhan masyarakat terhadap harga tiket masuk kampung wisata di kawasan siring Sungai Baru, menjadi perhatian DPRD Kota Banjarmasin.
Banyak pengunjung yang ingin menikmati destinasi wisata baru di Banjarmasin itu, namun dikagetkan dengan harga tiket masuknya yang di anggap kemahalan.
Salah satu warga bernama Diah mengaku membayar tiket masuk sebesar Rp 15 ribu per orang, karena saat itu ia masuk bukan pada weekend atau hari libur. “Kalau hari libur katanya tiketnya lebih mahal, bisa sampai Rp 20 ribu,” katanya.
Ia mengatakan, dengan harga tiket masuk itu juga mendapatkan pilihan minuman gratis seperti air mineral atau es teh. “Tetapi harga masuk segitu bagi saya tetap mahal, karena kali ini saya juga bawa anggota keluarga sebanyak tiga orang. Hanya anak di bawah 5 tahun saja yang gratis,” ujarnya.
Menanggapi banyaknya keluhan warga, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah memberikan komentarnya.
“Untuk awal-awal harga tiket segitu memberatkan. Semestinya, pengelola Kampung Ketupat jangan kenakan harga tiket tinggi, dan biarkan dulu wisata di sana berkembang. Jangan aji mumpung lah,” katanya.
Menurut politisi Fraksi PKS tersebut, pengelola bisa saja memungut biaya masuk sewajarnya saja. “Kami menyarankan pemberlakukan tiket jangan terlalu besar, agar masyarakat bisa menikmatinya dulu. Bagi saya, secara psikologis jika tiket masuknya Rp 5.000 atau kurang dari itu, maka masyarakat pun merasa enteng atau tidak masalah,” ujarnya.
Awan menambahkan, jangan karena banyaknya keluhan ini minat untuk menikmati Wisata Kampung Ketupat juga berkurang, yang akhirnya berdampak pada upaya peningkatan wisata serta UMKM di sana.
“Makanya kami perlu melakukan pertemuan dengan dinas pariwisata serta pengelola, agar nantinya Kampung Ketupat dapat tetap eksis sebagai wisata masyarakat,” pungkasnya. via