Mata Banua Online
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mengenal Covid-19 Varian EU.1.1, Pemicu Kenaikan Kasus di Eropa

by matabanua
5 Juli 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Juli 2023\6 Juli 2023\11\Halaman 1-11 Kamis\mengenal.jpg
(foto:mb/web)

 

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kini secara khusus melacak beberapa varian baru Covid-19. Baru-baru ini, badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat ini mengumumkan akan melacak lebih banyak turunan varian Omicron, salah satunya EU.1.1.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\7 kebiasaan.jpg

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Daya Ingat Melemah

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\4 manfaat.jpg

4 Manfaat Minum Air Putih Hangat dan Waktu Tepat agar Langsing

2 Oktober 2025

Menurut mereka, varian baru tersebut masuk ke dalam daftar jenis baru yang semakin kompleks. EU.1.1 adalan jenis yang pertama kali ditunjuk oleh para ilmuwan awal tahun ini karena kenaikan kasusnya yang cepat di beberapa negara Eropa.

Dilansir dari laman CBS News, varian EU.1.1 merupakan keturunan yang lebih jauh dari varian XBB.1.5. Subvarian ini disebut-sebut telah membuat kasus Covid-19 melonjak awal tahun ini, dengan beberapa mutasi pada protein lonjakannya yang mungkin mendorong penyebarannya.

CDC memperkirakan, bahwa kasus EU.1.1 sekarang mencapai 1,7% dari kasus di AS secara nasional. Namun kini memiliki kemungkinan peningkatan mencapai 8,7% kasus yang tersebar di wilayah Colorado, Montana, Dakota Utara, Dakota Selatan, Utah, dan Wyoming.

Meski begitu, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah EU.1.1 akan menyebabkan gejala baru atau berbeda di AS. Terlepas dari beberapa laporan anekdot, pejabat kesehatan mengatakan ada sedikit bukti varian sebelumnya yang menyebabkan perubahan efek Covic-19.

Hampir semua orang Amerika sekarang diperkirakan memiliki antibodi dari vaksinasi, setidaknya satu infeksi atau kombinasi keduanya. Namun, menurut laporan CDC baru-baru ini, tercatat semakin banyak angka kematian dan pasien rawat inap dan kematian sekarang karena adanya infeksi ulang.

Laboratorium di Utah juga telah mengurutkan infeksi EU.1.1 terbanyak dibandingkan negara bagian mana pun. Tercatat, hampir 100 kasus EU.1.1 dilaporkan oleh laboratorium kesehatan masyarakat negara bagian tersebut ke basis data virus global.

Namun, tren Covid-19 di Utah secara keseluruhan saat ini terlihat mirip dengan negara lainnya. Kasus di wilayah tersebut saat ini berada di rekor terendah selama musim semi dan musim panas sebelumnya.

Menurut angka laporan CDC, angka pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19 dan kunjungan ruang gawat darurat di Utah sebagian besar telah melambat atau stabil selama beberapa bulan terakhir. Kasus di panti jompo yang dilaporkan di sana juga tetap jauh lebih rendah dibanding saat puncak musim dingin yang lalu.okz

 

 

Tags: covid-19Omicron
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper