BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin mengungkapkan pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk pemerataan tenaga kesehatan strategis dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan di banua ini.
“Dari data sementara 25,23 persen pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kalsel masih kurang tenaga kesehatan strategis,” ujarnya pada pembukaan rapat kerja daerah (Rakerda) kesehatan se-Kalsel tahun 2023 di Banjarmasin, Selasa (20/6).
Menurut Paman Birin, akibat masih kurangnya tenaga kesehatan strategis tersebut, tentunya akan berdampak terhadap upaya peningkatan palayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat di banua ini.
Padahal, kata Paman Birin, pihaknya menginginkan agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama, karena itu pemerataan tenaga kesehatan strategis ini menjadi salah satu tantangan pembangunan bidang kesehatan di Kalsel.
Selain itu, lanjutnya, tenaga dokter spesialis pada sejumlah rumah sakit (RS) di Kalsel masih kosong, padahal dewasa ini ancaman penyakit tak menular semakin meningkat seperti stroke dan penyakit jantung.
Paman Birin juga menyatakan pihaknya akan memprioritaskan penurunan stunting (kekerdilan), meski di Kalsel saat ini telah mengalami penurunan dari sebelumnya sekitar 30 persen, tahun 2022 lalu turun menjadi 24,6 persen.
“Kita masih perlu kerja keras dan kolaborasi antar semua intansi terkait dalam rangka penurunan angka stunting tersebut hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024 mendatang,” kata Paman Birin.
Menyinggung angka harapan hidup di Kalsel, Paman Birin mengatakan bersyukur setiap tahun mengalami peningkatan dan tahun 2022 lalu sudah pada angka 69,13 tahun. “Kita terus berusaha meningkatkan angka harapan hidup tersebut,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Paman Birin mengharapkan melalui Rakerda bidang kesehatan ini akan mampu melahirkan inovasi baru dalam pembangunan bidang kesehatan, terutama untuk pemerataan tenaga kesehatan strategis, mengatasi ancaman penyakit tidak menular dan penurunan angka stunting.
“Saya berharap dari pemikiran dan inovasi dari peserta rapat kali ini mampu melakukan terobosan baru dalam rangka mempercepat transpormasi pembangunan bidang kesehatan di banua ini,” kata Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dr H Diauddin, MKes melaporkan pada Rakerda kesehatan kali ini dihadiri 12 direktur utama RS pusat sebagai pengempu.
Menurut Diauddin, kehadiran para Dirut RS pusat tersebut sebagai dukungan terhadap pembangunan bidang kesehatan di Kalsel sehingga nantinya kedepan orang Kalsel diharapkan tidak lagi berobat ke RS di luar Kalsel.
“Apabila ada warga Kalsel yang menderita penyakit jantung, kanker dan paru-paru tidak perlu lagi dibawa ke RS di Pulau Jawa, cukup ditangani tenaga spesialis yang ada di RSUD Ulin Banjarmasin,” katanya.
Dalam kesempat itu, Diauddin menambahkan ada sejumlah persoalan kesehatan yang menjadi pembahasan dalam Rakerda kesehatan kali ini seperti penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi dan masalah kesehatan lain. ani