mendatang mencukupi, mengingat stoknya mencapai 21 ribu ekor, sementara permintaan bisa mencapai 12 ribu ekor atau naik dibanding tahun 2022 lalu.
BANJARBARU – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, drh Hj Suparmi menyatakan ketersediaan hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan ibadah kurban masyarakat Kalsel pada Idul Adha 1444 hijriyah di Kalsel cukup aman.
“Meski akan terjadi kenaikan permintaan hewan kurban akibat kondisi perekonomian Kalsel yang sudah stabil pasca Covid-19, tetapi Kalsel mampu untuk memenuhi kebutuhan kurban,” ujarnya di Banjarbaru, Senin (12/6).
Suparmi menyebutkan ketersediaan ternak kurban baik sapi, kerbau, kampung di Kalsel mencapai 21 ribu ekor, artinya hal itu akan memenuhi kebutuhan ternak kurban, meskipun akan terjadi peningkatan permintaan.
“Kami memprediksi kebutuhan ternak kurban tahun 2023 ini mencapai 12.000 ekor atau mengalami peningkatan dari tahun 2022 lalu yang mencapai 9.000 ekor,” ujarnya.
Dia menjelaskan tidak semua ternak kurban tersebut dipasok dari lokal, tetapi sebagian berasal dari luar Kalsel, tentunya harus memenuhi persyaratan dalam rangka menjaga kesehatan ternak kurban tersebut.
“Kita menyediakan ternak kurban tersebut ada yang berasal dari lokal dan ada pula yang dari luar Kalsel dan telah mendapat izin masuk,” katanya.
Namun demikian, kata Suparmi, ternak yang masuk Kalsel tersebut harus bebas dari penyakit kuku dan mulut (PMK) dan telah dilaksanakan vaksinasi.
Suparmi mengimbau masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah kurban agar tidak khawatir terhadap penyakit mulut dan kuku, karena di Kalsel sudah dikendalikan dan alangkah baiknya dipotong di rumah potong hewan (RPH).
Ketika ditanya populasi ternak sapi di Kalsel, Suparmi menyebutkan sekitar 175 ribu ekor dan tahun 2022 lalu telah bertambah pedet (anak sapi) mencapai 28 ribu ekor melalui Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma (SISKA KU INTIP). ani/mb06