BANJARMASIN – Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan telah menyampaikan surat permohonan tambahan bufferstock (stok penyangga) untuk penanggulangan bencana kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Jakarta.
“Kita sudah menyampaikan permohonan tambahan stok dalam rangka mengamankan stok yang masih ada di gudang provinsi,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Kamis (8/6).
Menurut Achmadi, permohonan tambahan bufferstock tersebut dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dan menghadapi musim kemarau di Kalsel yang diprediksi BMKG diperkirakan sampai bulan Oktober 2023.
Meskipun sebenarnya, kata Madi (sapaan akrabnya) stok dalam rangka penanggulangan darurat bencana yang ada di gudang relatif aman untuk memenuhi kebutuhan bencana, kecuali makanan siap saji dan makanan tambahan anak.
Madi berharap permohonan tambahan bufferstock ke Kemensos tersebut dalam waktu dekat ini akan turun sehingga menambah persediaan tanggap darurat bencana di Kalsel.
Secara rinci, Madi menyebutkan permohonan tambahan bufferstock tersebut meliputi lauk-pauk minyak goreng 1 liter sebanyak 5.000 liter, sarden 3.000 duz, mie instant 3.000 duz, makanan siap saji 10 ribu paket.
Kemudian, makanan lauk siap saji sebanyak 10 ribu paket, makanan tambahan anak sebanyak 10 ribu paket dan beras sebanyak 30 ton, peralatan tambahan family kit 10 ribu paket, Kit ware 10 ribu paket dan Food ware 10 ribu paket.
Selanjutnya, sandang meliputi paket sandang sebanyak 10 ribu paket, selimut 10 ribu potong, peralatan keluarga meliputi dapur keluarga 5.000 buah, matras 5.000 buah, tenda gulung 10 ribu buah dan tenda serbaguna 10 set.
Selain itu, peralatan evakuasi perahu karet bermesin 40 PK sebanyak tiga unit, perahu cepat sebanyak tiga unit dan baju pelampung 100 buah.
Dalam kesempatan itu, Madi mengatakan pihaknya juga mendorong stok penyangga yang ada di provinsi untuk memenuhi persediaan lumbung sosial di kecamatan.
“Kita telah mendorong tambahan stok penyangga pangan untuk dua lumbung sosial yakni satu di Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin dan satu lagi di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin,” katanya. ani