
JAKARTA – Penjualan motor listrik bersubsidi diakui pemerintah baru terjual sekitar ratusan unit dari kuota yang disiapkan sebanyak 200 ribu unit hingga akhir tahun.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkapkan, minimnya penjualan dinilai karena banyak masyarakat yang belum mengetahui program tersebut.
“Dalam rapat terakhir Jumat kemarin baru 108 (unit terjual). Ada keringanan dari pemerintah kok disambut seperti itu? Ini sedang kita evaluasi, sepertinya belum banyak masyarakat yang tahu,” kata Moeldoko dalam Green Economy Forum di Jakarta, Senin.
Moeldoko yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), menuturkan, subsidi sebesar Rp7 juta per unit diberikan pemerintah langsung kepada konsumen. Dengan begitu, harga beli motor yang dibayarkan konsumen akan jauh lebih murah.
Hanya saja, menurutnya keberadaan kendaraan listrik belum menjadi konsumsi publik sehingga banyak masyarakat yang masih menahan migrasi ke kendaraan bersih.
Ia pun menilai subsidi sebesar Rp 7 juta per unit sudah cukup besar, skema tersebut juga meniru apa yang dilakukan Vietnam dan Thailand dalam mendorong migrasi kendaraan listrik.
Moeldoko menduga ada tiga permasalahan utama subsidi motor listrik baru sepi peminat.
Pertama, masyarakat belum banyak yang tahu soal subsidi ini karena peraturannya baru dibentuk.
Kedua, aplikaisapira untuk proses pembelian motor listrik subsidi diklaim belum tersosialisasi dengan baik. Pada akhirnya, Moeldoko menyebut masyarakat belum paham cara mendapatkan insentif Rp7 juta tersebut.
“Ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan ini (subsidi kendaraan listrik) di mana-mana, sehingga masih pada binggung, menunggu, wait and see semuanya,” katanya.
Ia mengungkapkan Menteri Kodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan langsung memimpin rapat antar pemangku kepentingan di saat subsidi motor listrik sepi peminat.
“Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor ini sampai di tahap ini masih lambat. Pertumbuhan itu baru 108 sepeda motor yang terbeli,” ujarnya.
Moeldoko menegaskan subsidi ini diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan. Ia menyinggung beberapa syarat penerima insentif Rp7 juta ini, termasuk masyarakat penerima bantuan sosial tertentu.
Pertanyaannya, kenapa ada keringanan dari pemerintah, kok disambut seperti itu di masyarakat? Ini yang sedang kita evaluasi,” imbuh Moeldoko. bisn/mb06