
BANJARMASIN – Masyarakat yang tergabung dalam LSM Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) Kalsel menyoroti maraknya cafe dan restoran di Kota Banjarmasin, yang menjual minuman beralkohol (minol).
Mereka melakukan aksi demo dan menyampaikan aspirasi terkait hal tersebut di Balaikota dan gedung DPRD Kota Banjarmasin, Senin (22/5).
Forpeban juga menyampaikan terjadinya pelanggaran jam operasional dan banyaknya cafe yang berubah fungsi seperti Tempat Hiburan Malam (THM), karena menyajikan house music.
“Banyak cafe dan restoran melakukan pelanggaran jam tayang dan mengedarkan minuman keras (miras) yang tak sesuai perizinan,” ungkap Ketua Forpeban Din Jaya saat menyambangi Balaikota dan gedung DPRD Kota Banjarmasin, kemarin.
Karena itu, tegas dia, Forpeban minta ketegasan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dalam penegakan aturan tanpa pilih kasih. Sebab, lanjut dia, disinyalir ada cafe milik oknum dewan yang juga melanggar aturan, seperti melewati jam operasional dan menjual minol.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin HM Yamin saat menemui para pendemo mengatakan, maraknya penjualan minol dan adanya pelanggaran jam tayang sejumlah cafe dan restoran, telah ditindaklanjuti oleh dinas terkait yakni Satpol PP.
“Untuk penindakan, seperti mencabut izin ataupun memberikan sanksi, sebelumnya harus melalui beberapa kali pemberian surat peringatan (SP),” katanya.
Politisi asal Fraksi Gerindra juga akan menindaklanjuti dari pengaduan masyarakat terkait adanya cafe milik anggota dewan yang disinyalis melakukan pelanggaran.
“Kami akan mengundang oknum dewan tersebut untuk mempertegas aduan tersebut, apakah memang benar melakukan pelanggaran aturan,” ujar Yamin.
Sementara, pemilik Cafe dan Karaoke 01, Saut Natan Samosir yang juga anggota dewan dari Fraksi PDIP mengatakan, pihaknya telah memenuhi syarat dan memiliki izin sah untuk menyediakan minuman beralkohol.
Menurutnya, pihaknya meminta masyarakat untuk bisa membedakan antara cafe dan kedai, seperti Kedai 99 yang juga berdekatan dengan Cafe 01.
“Soal jam tayang, bagi saya cafe kami mengikuti cafe dan kedai lainnya. Bahkan, ketika hari besar agama ataupun malam Jumat cafe kami malah tidak buka,” katanya. via