
BALANGAN – Warga Desa Pamurus, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, mengeluh kepada DPRD setempat karena sering kebanjiran selama beberapa tahun belakangan, karena pendangkalan sungai.
“Warga kami sering kebanjiran karena sungai yang ada di desa menjadi dangkal dan keruh diduga akibat aktivitas tambang,” kata Kepala Desa Pamurus Jarkasi, Selasa (16/5).
Ia mengatakan, akibat banjir tersebut, warga terpaksa harus mengungsi ke tempat lebih tinggi karena banjir sampai masuk ke dalam rumah. Apabila terjadi hujan selama satu jam, tidak lama kemudian permukiman langsung digenangi air luapan sungai yang telah dangkal.
Jarkasi menambahkan, untuk permukiman yang terdampak banjir kurang lebih sebanyak 20 unit rumah. Warga pun meminta solusi terkait masalah tersebut. “Kita meminta dilakukan pengerukan pada aliran sungai yang dangkal, karena air sungai selalu meluap ke permukiman,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Balangan Hanil Tamjid saat di lokasi mengatakan, ia bersama komisi III DPRD akan berusaha mencari solusi permasalahan yang dihadapi warga Desa Pamurus.
“Kami juga berpesan kepada warga kalau nanti dilakukan pengerukan sungai, agar tidak mempersulit alat berat yang masuk,” ujarnya.
Ia menyebutkan, keluhan warga Desa Pamurus ini harus menjadi perhatian semua pihak yang terlibat, sehingga tidak ada yang saling menyalahkan.
Sementara, Section Head Community Relations Balangan Coal Group Nico Seniar mengatakan, terkait keluhan dari masyarakat, perusahaan akan selalu merespons dengan cepat.
Namun, menurutnya, pihak perusahaan mempunyai mekanisme yang sudah berjalan, yakni segala sesuatunya harus didasarkan pada kajian teknis sesuai data dan fakta di lapangan.
Terlepas dari itu, sebagai perusahaan yang bertetangga dengan masyarakat sekitar, tentu pihaknya akan terus siap membantu sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan melalui program-program CSR. ant