
BANJARMASIN – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Robertho Pardede mengimbau masyarakat lebih waspada dalam berkendara saat cuaca buruk, yang belakangan kerap terjadi hujan deras padahal sebelumnya cerah.
“Cuaca saat ini tidak bisa diprediksi, makanya pengendara harus lebih hati-hati saat di perjalanan, terutama ketika turun hujan,” katanya, Senin (8/5).
Menurutnya, hujan yang mengguyur menyebabkan jalan menjadi lebih licin, sehingga sangat membahayakan bagi kendaraan melintas karena bisa terjadi kecelakaan. Terlebih ketika melintasi genangan air akibat jalan rusak atau berlubang, maka wajib lebih berhati-hati lagi.
Ia menyebutkan, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan jatuhnya korban luka hingga jiwa terus menjadi atensi polri. Segala upaya telah dan terus dilakukan Ditlantas Polda Kalsel dalam rangka menekan fatalitas akibat kecelakaan, sehingga jatuhnya korban jiwa dan luka dapat diminimalisir.
Di samping upaya gencar polri melakukan sosialisasi dan edukasi, tentunya yang lebih penting dan utama yakni tumbuhnya kesadaran dari diri si pengendara itu sendiri untuk mengutamakan keselamatan, sehingga lebih berhati-hati dan tertib mematuhi aturan berlalu lintas di jalan raya.
“Mari kita menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, karena satu nyawa sekalipun sangatlah berharga dan tidak ada nilainya digantikan sesuatu apapun di dunia ini,” ujarnya.
14 Pemudik Tewas
Robertho mengungkapkan, sebanyak 14 pemudik tewas di jalan raya yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Intan tahun 2023 yang dilaksanakan Polda Kalsel dan polres jajaran terhitung sejak 18 April hingga 1 Mei.
“14 orang korban meninggal dunia ini dalam 31 kecelakaan lalu lintas yang juga menimbulkan korban luka berat dua orang, dan luka ringan 45 orang,” ungkapnya.
Ia membeberkan, sejumlah wilayah yang paling banyak terjadi laka lantas di antaranya di wilayah hukum Polres Kotabaru tujuh kasus, Polres Tanah Laut empat kasus, Polres Banjarbaru empat kasus, serta Polres Tanah Bumbu dan Barito Kuala masing-masing tiga kasus.
Dirlantas menyebutkan, terjadi kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 12 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia tiga orang, luka berat dua orang dan luka ringan 14 orang.
Ia mengakui, pandemi Covid-19 yang sudah terkendali tahun ini menyebabkan peningkatan mobilitas masyarakat, termasuk kegiatan mudik lebaran.
Hal itu berdampak pada peningkatan lalu lintas kendaraan di jalan raya yang pada akhirnya juga memicu potensi kecelakaan, di samping akibat si pengendara itu sendiri yang tidak mematuhi aturan untuk tertib berlalu lintas.
“Kegiatan sosialisasi dan edukasi terus dilakukan ke berbagai tempat dan lapisan masyarakat termasuk pemasangan spanduk imbauan di tepi jalan yang rawan laka agar pengendara lebih berhati-hati,” pungkasnya. ant