
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diminta membatasi masuknya sapi dari luar, karena dapat merusak harga daging sapi lokal. Jadi, lebih baik memberdayakan peternak sapi lokal yang ada di banua ini.
Hal tersebut disampaikan, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo yang juga Ketua Pansus II Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah tahun Anggaran 2022.
Ia mengatakan, ketersediaan sapi di Kalsel sudah membaik. Banyak anakan yang diternakkan di kebun-kebun sawit. “Cuma kita harus melakukan pembatasan sapi yang masuk ke Kalsel, agar tidak merusak daging sapi lokal,” ujar Imam di sela rapat Pansus II LKPj Kepala Daerah tahun anggaran 2022, yang dihadiri SKPD terkait di lingkungan Pemprov Kalsel di gedung DPRD Kalsel di Banjarmasin, Selasa (2/5) siang.
Menurutnya, di Kalsel kebanyakan sapi dipelihara di rumahan, sedangkan di luar itu sapi lepas. Sedang Program Siska Ku Intip Kalsel adalah sapi yang dilepas di kebun sawit dengan biaya murah, cuma untuk sekarang belum memungkinkan penurunan harga daging dengan mendatangkan sapi luar.
“Karenanya nanti keberadaan sapi-sapi dari lokal itu menjadi masalah. Kita harus tetap membatasi sapi yang didatangkan dari luar, tidak hanya mencegah masuknya virus dan penyakit, tapi juga untuk melindungi peternak sapi lokal,” jelasnya.
Sapi lokal di banua ini kebanyakan didatangkan dari Madura, NTT dan NTB. Peternakan sapi di Kalsel sudah membaik dengan menekan biaya produksi, kalau itu dilakukan di rumahan dengan mencari rumput biaya pemeliharaan tinggi, tapi kalau dilepas di kebun sawit akan menurunkan biaya produksinya.
Paling banyak peternakan sapi di banua ini ada di Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu karena ada kebun sawitnya. Kalau di Kabupaten Batola karena ada rawanya, potensi kecelakaan terhadap sapi cukup tinggi.
“Imbauan saya kesehatan sapi harus dijaga dan dirawat oleh peternaknya masing-masing. Meskipun penyakit gigi dan kuku sudah tidak ada, harus tetap dijaga agar tidak terjadi lonjakan seperti sebelumnya,” katanya. rds