
TANJUNG – Sempat dikabarkan hilang, seorang nenek bernama Hayati (62), warga Masukau Dalam, Desa Masukau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (8/4) sekitar pukul 19.30 Wita.
Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian melalui Ps Kasi Humas Polres Iptu Sutargo mengatakan, korban ditemukan di Sungai Jaing dalam kondisi meninggal.
“Korban ditemukan warga dan relawan yang terdiri atas BPBD, basarnas, dan UPBS yang terjun ke sungai untuk mencari korban,” ujarnya.
Dari lokasi ditemukan, diduga korban terpeleset ketika mandi. “Korban diduga terpeleset, karena kondisi batu tempat mandi korban yang juga terdapat sendal dan ember korban dalam keadaan licin,” ungkapnya.
Sebelumnya, Nenek Hayati dikabarkan hilang hingga warga dan relawan mencari korban di sungai.
Menurut keterangan saksi bernama Imania, sekitar pukul 07.00 Wita, ia melihat korban lewat di depan rumahnya membawa ember menuju Sungai Jaing.
Kemudian sekitar pukul 17.00 Wita, saksi lainnya bernama Suwardi mendatangi rumah korban mengantar sayur untuk berbuka puasa, namun korban tidak ada di rumah dan kondisi pintu rumah tidak terkunci.
Suwardi pun menanyakan keberadaan korban ke tetangga yang lain, namun tidak ada yang melihat korban. Kemudian ia mencoba mencari ke arah sungai lokasi biasa korban mandi, dan ditemukan ember serta sendal jepit milik Nenek Hayati.
Sekitar pukul 17.00 Wita, saksi bersama warga, BPBD, basarnas dan relawan UPBS terjun ke sungai untuk mencari korban, dan sekitar pukul 19.30 Wita, saksi Wahyudin tersenggol kain sarung, kemudian Suwardi menyelam hingga menemukan korban di dalam air. “Korban selanjutnya di bawa ke rumahnya untuk diurus,” ujar Sutargo.
Dari keterangan saksi, korban memang sering melakukan aktivitas mandi di sungai, dan saat ditemukan korban berada pada jarak sekitar 50 meter dari awal diperkiraan terjatuh.
Pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan autopsi, dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan dikuatkan dengan membuat surat pernyataan. tal