
KANDANGAN – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin mengungkapkan bulan Ramadan, bulan penuh kemuliaan yang selalu membawa keberkahan bagi semua, tanpa terkecuali bagi para petani di Provinsi Kalsel.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri syukuran panen padi apung di Lahan Padi Apung Kelompok Tani (Poktan) “Cinta Maju” Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kandangan, Selasa (4/4).
Paman Birin menyampaikan ucapkan syukur sehingga di bulan yang penuh berkah ini, Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung, dapat melakukan syukuran panen padi apung.
“Berbahagia sekali rasanya, hari ini saya bersama petani, bersama stakeholder terkait dapat bersama-sama melaksanakan panen padi apung,” katanya.
Paman Birin menuturkan, sinergitas dan dukungan semua akan terus dilakukan untuk kemajuan dan kemandirian pangan di banua.
“Saya dukung para petani kita untuk terus berjuang dan berkarya dalam menciptakan kemandirian pangan, baik dengan dukungan pengembangan inovasi, maupun dengan membeli produk-produk pertanian lokal,” ucap Paman Birin.
Paman Birin berharap, panen yang dilaksanakan ini, selain dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di banua, terutama beras lokal, juga dapat mengendalikan inflasi yang terus membayangi pada bulan puasa ini.
“Kita juga berdoa, semoga panen yang dilaksanakan di bulan suci Ramadan ini, benar-benar dapat membawa berkah, tidak hanya bagi para petani, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kalimantan Selatan,” katanya.
Paman Birin juga menambahkan, bagi para petani lainnya di banua yang padinya sudah mulai menguning, juga dapat kembali mencapai keberhasilan.
“Semoga panen hari ini hingga panen-panen berikutnya, benar-benar melimpah dan membawa berkah bagi kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Basran, selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung, merasa terbantu dengan adanya inovasi padi apung tersebut, selain perawatan yang lebih mudah, metode yang digunakan juga membuat hasil panen meningkat.
Hal tersebut dikarenakan padi yang di panen tidak terpengaruh dengan keadaan lahan yang sering terdampak banjir serta terhindar dari hama tikus dan juga rumput liar.
“Sebelumnya sudah dilakukan uji coba penanaman sebanyak tiga styrofoam dengan jumlah per styrofoam 21 rumpun padi, dengan jenis inpari 32, siam madu dan sertani,” terang Basran.
Basran menambahkan, dengan metode penanaman sebelumnya, dengan cakupan lahan seluas 80 hektare hanya 30 persen yang dapat ditanami, hal tersebut dikarenakan debit air yang terlalu tinggi, sehingga padi tidak dapat tumbuh, tetapi dengan metode padi apung, 100 persen lahan dapat ditanami.
“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi padi apung ini, lahan seluas 80 hektare dapat ditanami padi 100 persen, nantinya penanaman akan dilakukan secara bertahap, oleh kelompok tani sekitar,” pungkasnya.
Basran berharap dengan adanya inovasi tersebut, dapat membantu meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan petani.
Untuk diketahui, dalam kesempatan tersebut, Paman Birin juga memberikan bantuan 1,5 Ton beras kepada masyarakat sekitar. adp/ani