
BANJARMASIN – Dinas PUPR Kota Banjarmasin mengekspose rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Sungai Bilu dan Sungai Jinggah di ruang paripurna DPRD Kota Banjarmasin, Jumat (31/3).
Komisi III DPRD Kota Banjarmasin bersama Dinas PUPR bidang Jalan dan Jembatan mulai membahas rencana pembangunan jembatan, yang lokasinya di simpang tiga Sungai Bilu serta simpang tiga Sungai Jingah itu.
Pembahasan di antaranya terkait rencana pembebasan rumah penduduk dan alkah kuburan di lokasi tersebut. Termasuk pula besarnya anggaran pembebasan untuk persiapan di lapangan, serta pembangunan fisik jembatan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Hilyah Aulia mengatakan, proyek pembangunan jembatan Sungai Bilu-Sungai Jingah ini merupakan program prioritas yang ditargetkan bisa dilaksanakan mulai 2024-2025.
“Kita baru pembahasan pertama dimana ingin tahu dulu lokasinya, desain baik itu panjang dan lebar serta anggaran yang diperlukan,” ujarnya.
Menurutnya, 2023 akan dimulai dengan pembebasan lahan dulu dan tahun depan diharapkan bisa mengerjakan fisiknya. “Nanti kita juga akan survei lapangan karena ada pembebasan rumah warga,” katanya.
Hilyah membeberan pembangunan jembatan tersebut diprediksi memerlukan anggaran sekitar Rp 96 miliar untuk fisik jembatan dan Rp 55 miliar untuk pembebasan lahan. “Dengan anggaran tersebut, pimpinan berharap Dinas PUPR bisa mendapatkan dana pendampingan dari provinsi ataupun pusat,” tuturnya.
Kabid Jembatan dan Jalan PUPR Kota Banjarmasin, Dedy Hamdani mengatakan, proyek jembatan itu jadi prioritas, mengingat keperluan masyarakat yang sangat urgen yakni sering macet.
“Seperti di kawasan Sungai Jingah, kemacetannya luar biasa. Selama ini warga sering memutar baik itu mau ke tengah kota atau ke lokasi sekolah,” jelasnya. via