
TANJUNG – Sejak tahun 2021, permasalahan penyakit gugur daun banyak dirasakan para petani karet di Kabupaten Tabalong.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tabalong, penyakit gugur daun menyerang sekitar 1.200 hektar kebun karet masyarakat.
Seperti Muara Uya sebanyak 31,5 hektar, Bintang Ara 212,5 hektar, Jaro 40 hektare , Haruai 20,5 hektare, Upau 70 hektare, Tanjung 153 hektare, Murung Pudak 319 hektar.
Swdangan untuk Kecamatan terbanyak ditemukan serangan penyakit gugur daun, yakni 359 hektar di Kecamatan Tanta.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengendalian Bencana Perkebunan Disbunnak Kabupaten Tabalong, mengatakan, di tahun 2023 pihaknya akan memberikan pelatihan kepada 20 Petugas Penyuluh Laapangan (PPL).
“Untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengenali secara dini gejala gugur daun. Sehingga dapat melaporkan ke pihak Disbunnak untuk segera ditindaklanjuti,” katanya. Rabu, (8/2/2023).
Untuk itu, pihaknya melalui dana APBD isudah mengalokasikan untuk melatih petugas kita di lapangan untuk menambah pengetahuan keterampilan dalam hal pengamatan dan pengetahuan keterampilan serta pengamatan di lapangan
“Sehingga mereka bisa secara dini mencermati kondisi di lapangan dan bisa secara dini melaporkan ke Dinas untuk segera diambil tindakan,” ujarnya.
Selain itu Disbunnak Tabalong juga akan memberikan sosialisasi dan pelatihan penanganan penyakit gugur daun dalam mengedukasi masyarakat.
“Dengan hal tersebut diharapkan, dapat meminimalisir penyakit gugur daun di Kabupaten Tabalong,” pungkasnya. don