BANJARMASIN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggelar Focus Group Discussion (FGB) dalam upaya menjaring berbagai isu yang akan dijadikan informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah (IKPLHD) Kota Banjarmasin.
FGD yang dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah setempat, Alive Yoesfah Love di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) Banjarmasin, Kamis menghadirkan perwakilan di instansi lingkup Banjarmasin termasuk pihak pemerhati dan penggiat lingkungan di kota ini.
Kadis LH berharap FGD ini bisa melahirkan pemikiran pemikiran yang nantinya bisa disusun oleh pihak konsultan hingga menghasilkan rumusan yang ideal sebagai IKPLHD Kota Banjarmasin tahun 2023 ini.
Ia menyarankan untuk menyusun IKPLHD 2023 ini bisa melihat isu isu periotas yang pernah dibahas pada tahun 2022 lalu.
Dalam FKG tersebut, terjaring berbagai isu akhirnya ditetapkan sebagai isu perioritas, seperti pertama penurunan kualitas air, kedua permukiman padat, ketiga bencana banjir (rob) keempat pengelolaan sampah, serta kelima terbatasnya RTH dan penghijauan.
FGD yang dipandu oleh Sekretaris DLHD Banjarmasin, Wahyu Yons tersebut menghadirkan pihak konsultan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin yang diketuai oleh Kissinger yang dikenal pula sebagai Dekan Fakultas Kehutanan ULM tersebut.
Pihak konsultan inilah yang akan menyusun IKPLHD tahun 2023, yang hasilnya disampaikan ke pihak Kementerian Lingkungan Hidup yang kalau bisa dipresentasikan oleh Walikota Banjarmasin.
Tujuan DIKPLHD ini adalah, pertama untuk menyampaikan informasi kinerja pemerintah daerah atas pengelolaan lingkungan hidup di daerah ini.
Kedua adalah sebagai pelaporan kinerja bupati/walikota kepada kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) guna penilaian Nirwasita Tantra. ant
