
–
BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi minta kontraktor pelaksana PT Adikarya KSO dan Subkontraktor PT Quantum Kolam Regulasi Mandingin Barabai jangan memaksakan mencari alasan pembenaran.
Hal itu disampaikan wakil rakyat asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut, menyusul terendamnya sejumlah perumahan di sekitar lokasi pembangunan kolam regulasi yang bertujuan sebagai pengendali banjir.
“Terpenting, penanganan korban yang terdampak banjir sesegeranya dilakukan, dan ke depannya secara teknis bagaimana mengatasi peristiwa itu agar jangan sampai berulang-ulang hingga sangat merugikan masyarakat yang terdampak,” ujar Athaillah Hasbi saat dihubungi via handphone di Banjarmasin, Kamis (16/3) sore.
Menurutnya, fakta secara implisit banjir yang terjadi saat ini akibat terdampak pekerjaan tersebut. Dari segi perencanaan atau site planingnya, kegiatan pembangunan tersebut tampaknya kurang matang dan tidak maksimal.
“Saya minta kepada pihak pelaksana untuk memberikan kepastian dan jaminan agar kejadian ini tidak akan terulang, dalam bentuk surat pernyataan,” tandasnya.
Kepada pemprov Kalsel dan Pemkab Hulu Sungai Tengah selaku penyedia dana, diharapkan bisa sharing untuk melakukan evaluasi dan pengawasan, agar proyek ini jangan terkesan “asal digawi haja”. Kenyataannya, memang saat ini berdampak merugikan warga sekitar proyek.
Politisi Partai Golkar ini juga menyayangkan, penanganan terhadap warga terdampak sekitar 150 KK atau kurang lebih 400 jiwa, yang dilakukan pihak kontraktor pelaksana terkesan kurang serius dan kurang peduli, serta mengabaikan hak-hak ulayat warga.
“Ini tentu sangat merugikan dan melukai hati warga. Tidak menutup kemungkinan warga terdampak akan memperkarakan hal ini secara hukum, atau mengugat kalau tidak ada itikad baik dan segera menangani permasalahan tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan data, di Kompleks Griya Mandingin RT 007 RW 002 terdapat sebanyak 80 rumah terdiri atas 80 kk dan 240 jiwa. Yang terendam akibat keberadaan kolam regulasi itu empat rumah yakni milik M Fajarudin 1 kk 4 jiwa, M Norfendi 1 kk 2 jiwa, Arinto 1 kk 3 jiwa dan Anton 1 kk 3 jiwa. Serta satu fasilitas yang terdampak lainnya yaitu Langgar Baitul Jannah.
Banjir merendam di dalam rumah mereka kurang lebih 2-5 cm.
Dan, untuk saat ini, air sudah mengalami penurunan.
Sedang pemantauan debit air dan pendataan di kompleks Sungai Lumbah Mandingin RT 007 RW. 02, ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 30 cm.
Blok A 25 rumah 25 kk 68 jiwa terendam, Blok B 28 rumah 28 kk 79 jiwa terendam, 2 rumah 2 kk 7 jiwa terdampak. Blok C 3 rumah 3 kk 7 jiwa terendam.
Blok komersil 20 rumah terdampak 20 kk 79 jiwa. Terendam 3 rumah 3 kk 9 jiwa ketinggian air di dalam rumah ± 6 – 10 cm. Ketinggian air di jalan kurang lebih 10 – 30 cm. Fasilitas terdampak Mushalla Al Baroqah.
Pemantauan di kompleks Naura Griya Mandiri Mandingin RT 07 RW. 02 Desa Mandingin, ketinggian air bervariasi antara 5 – 30 cm.
Blok F 8 rumah 8 kk 20 jiwa terdampak, Blok G18 rumah 18 kk 49 jiwa terdampak, Blok H 13 rumah 1ekk 39 jiwa terdampak, 5 rumah 5 kk 12 jiwa terendam. Blok I 18 rumah 18 kk 48 jiwa terdampak, Blok J 9 rumah 9 kk 25 jiwa terdampak ketinggian air di dlm rmh 3 – 5 cm. rds