
SURABAYA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, nilai transaksi perdagangan antara Jawa Timur (Jatim) dengan Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah cukup besar, yakni total berada di angka Rp 25,98 triliun.
Angka tersebut adalah total nilai penjualan Kalsel ke Jatim sebesar Rp 24,05 triliun, ditambah nilai pembelian Kalsel dari Jatim sebesar Rp 1,93 triliun.
Angka penjualan cukup besar ini dinilai baik. Namun jika di lihat dari komoditas yang di jual, masih didominasi batu bara pada urutan pertama.
Ini diungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim melalui stafnya Sriyono pada kunjungan kerja Komisi II DPRD Kalsel Ke Disperindag Jatim pada Senin (13/3).
“Penjualan Kalsel ke Jatim cukup besar, yakni sebanyak 24,05 triliun. Ini setara 17,88 persen dari total seluruh pembelian Jatim dari seluruh Indonesia. Kalsel menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta, komoditas utama dari kalsel didominasi batu bara pada urutan pertama, berikutnya diikuti komoditas lain berturut-turut ialah dari ikan, udang beku, minyak kelapa sawit, kayu, bahan nabati, produk hewani, dan produk pertukangan dari bahan kayu,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo menyambut baik dan menilai besarnya angka tesebut sejalan dengan nota kesepahaman kerja sama perdagangan antara Jatim dan Kalsel.
Kesepahaman ini ditetapkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Provinsi Jatim dengan Kalsel yang ditandatangani pada 13 April 2022 lalu oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel serta Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel di Galaxy Hotel Banjarmasin.
Imam berkeinginan agar PKS peningkatan perdangangan antardaerah yang bernomor: 12.23/86/PKS/011.3/2022 dan 21/PKS-PEMOTDA/2022 ini, dapat memperhatikan komoditas-komoditas kecil lainnya.
“Mengenai kerja sama yang sudah dilaksanakan antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, kita ingin mendalami beberapa program-program yang sudah ditandatangani. Apa saja yang sudah berjalan, dan mungkin nanti ke depannya kita berharap ada tindaklanjut terhadap program-program itu dan ada pendalaman lagi. Yang kecil-kecil belum tercover dalam nota kesepahaman itu, akan kita lakukan dan perhatikan lagi. Jadi ke depan mungkin ada kerja sama yang lebih dalam lagi antara Jawa Timur dengan Kalimantan Selatan,” pungkasnya. rds