
BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin meresmikan gedung museum kota ini, yang pembangunannya rampung akhir tahun 2022 lalu. Museum Banjarmasin itu diberi nama Kayuh Baimbai.
Museum berdesain rumah palimbangan yang dibangun mulai 27 Juni 2022 dan menelan biaya sekitar Rp 3,8 miliar dari APBD Tahun 2022
tersebut, berada di kawasan Muara Kelayan, persis berhadapan dengan Sungai Martapura.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina meninjau sekaligus meresmikan museum tersebut pada Rabu (8/3).
Dia mengatakan, nama Museum Kayuh Baimbai itu diambil dari slogan Kota Banjarmasin. “Kita resmikan namanya Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin, yang berisikan tentang sejarah kota,” katanya.
Orang nomor satu di lingkungan pemko tersebut mengharapkan, museum tersebut menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Kota Seribu Sungai.
“Museum ini akan menjadi pengetahuan untuk anak cucu kita tentang bagaimana usia Banjarmasin yang hampir 5 abad ini, sejarahnya harus kita rawat dan jaga,” jelasnya.
Ia juga berharap, museum ini menjadi wujud kebanggaan warga Banjarmasin, karena kota yang punya peradaban dan sejarah itu tersimpannya di museum.
Terkait koleksi, Ibnu mempersilakan bagi masyarakat yang ingin menyerahkan benda-benda bersejarah menjadi koleksi di museum. “Kami juga akan anggarkan untuk melengkapi koleksi di museum,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Budaya Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Iwan Fitriadi membeberkan, museum bakal diisi dengan koleksi benda-benda peninggalan sejarah dan dokumen digital Sejarah Banjarmasin.
“Tahapan berikutnya pasti kita pikirkan siapa yang mengurus, seperti kepala museum, admin, kurator dan lainnya. Beriringan untuk kelengkapan koleksi dan reguler, Insya Allah dilengkapi tahun ini,” tutup Iwan. via