Rabu, Agustus 20, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Nelayan Diimbau Tak Melaut Saat Cuaca Ekstrem

by matabanua
6 Maret 2023
in Banjarbaru, Indonesiana
0
D:\2023\Maret 2023\7 Maret 2023\2\2222\New Folder\Nelayan Diimbau Tak Melaut Saat Cuaca Ekstrem.jpg
KANTOR Basarnas Banjarmasin melalui Pos SAR Kotabaru mengimbau nelayan menjaga keselamatan saat mencari ikan di perairan Kotabaru.(foto:mb/ant)

BANJARBARU – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin mengimbau nelayan untuk tidak melaut sementara ketika cuaca ekstrem, karena sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa.

“Saat ini cuaca memang sedang tidak bersahabat, kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, Senin (6/3).

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\20 Agustus 2025\2\2\Gubernur Kukuhkan Komisioner KPID Kalsel.jpg

Gubernur Kukuhkan Komisioner KPID Kalsel

19 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\20 Agustus 2025\2\2\AXA.jpg

Polisi Amankan TKP Penemuan Mayat Murung Pudak

19 Agustus 2025
Load More

Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin telah memperingatkan wilayah Kalimantan Selatan berpotensi dilanda hujan ekstrem termasuk potensi gelombang tinggi dan potensi banjir pesisir (rob) di wilayah Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu hingga daerah aliran sungai (DAS) Barito.

Bahkan dalam satu bulan terakhir ini sudah ada dua nelayan meninggal dunia akibat tenggelam ketika mencari ikan saat cuaca ekstrem.

Kejadian pertama menewaskan Jamal (35), nelayan yang tenggelam di perairan Sungai Barito, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar pada Senin (20/2) saat perahu yang digunakan terbalik diterjang ombak besar.

Jasadnya ditemukan pada Selasa (21/2) oleh tim SAR gabungan berjarak sekitar 100 meter dari lokasi tempat kejadian korban hilang.

Kemudian peristiwa kedua terjadi menimpa Wahyudin (35) nelayan asal Desa Karang Payau, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru yang tenggelam ketika mencari udang di muara sungai Bangkalan Desa Bangkalan, Kecamatan Kelumpang Hulu, pada Sabtu (4/3) sore sekitar pukul 15.30 Wita.

Korban terjatuh dari perahu ketika keadaan cuaca hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Jasadnya kemudian ditemukan pagi hari ini berjarak sekitar 100 meter ke arah hilir dari last known position (LKP) atau posisi terakhir diketahui ketika korban terjatuh.

Amrad mengingatkan pula agar nelayan selalu menggunakan alat pelindung diri atau alat apung seperti life jacket dan alat bantu apung lainnya demi menjaga keselamatan.

“Karena kita tidak tahu kapan musibah datangnya, sehingga apabila beraktifitas di laut maupun sungai tetap mengutamakan keselamatan,” ujarnya. ant

 

 

Tags: asarnasBMKGCuaca Ekstremnelayan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA