
JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya untuk meredam gejolak harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan cabai merah besar naik dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Ini menurut Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag. Kendati demikian, Kasan menyebut pihaknya sudah mengantisipasi kenaikan harga dengan mengumpulkan sejumlah informasi, seperti kapan waktu panen cabai dan bawang merah dilakukan.
“Misalnya untuk cabai, dari info lapangan diperoleh akhir Februari ini, mulai awal Maret itu akan banyak diproduksi oleh dataran tinggi. Demikian pula yang untuk bawang, yang bawang merah itu juga akan mulai ada tambahan produksi,” kata Kasan.
Selain mengumpulkan sejumlah informasi produksi, Kemendag juga sudah mengeluarkan izin impor untuk bawang putih dan terus melakukan pemantauan, baik dari segi harga pangan maupun pasokannya di lapangan.
Kasan menyebut, pemerintah akan terus berusaha untuk menahan gejolak harga, lantaran masing-masing kementerian/lembaga memiliki targetnya masing-masing untuk mengendalikan inflasi inti, inflasi kelompok volatile food, dan inflasi kelompok administered prices.
“Ini kan tiga-tiganya harus jalan, tetapi Kemendag terutama fokus untuk yang volatile food,” pungkasnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per 22 Februari 2023 pukul 21.48 WIB, harga sejumlah komoditas pangan tercatat naik dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Harga cabai merah keriting tercatat naik 0,75 persen menjadi Rp47.100 per kg, cabai rawit merah naik 0,32 persen menjadi Rp62.300 per kg, dan gula pasir lokal naik 0,35 persen menjadi Rp14.500 per kg. Lalu, harga beras kualitas bawah I naik 0,42 persen menjadi Rp12.050 per kg, bawang putih ukuran sedang naik 0,65 persen menjadi Rp31.100 per kg, dan cabai merah besar naik 1,65 persen menjadi Rp46.150 per kg. bisn/mb06