
BANJARMASIN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo memberikan apresiasi terhadap penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Selatan.
Karena penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Selatan masuk lima besar dari awalnya mencapai 30 persen menjadi 24,6 persen atau penurunan sekitar 5,4 persen.
“ Saya memberikan apresiasi terhadap penurunan stunting di Provinsi Kalsel,” ujar Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo secara virtual pada saat mengikuti Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Kalsel dengan tema Bergerak meningkatkan kolaborasi dan sinergitas untuk pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Kalsel yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Kalsel di lantai 3 Galaxy Hotel Banjarmasin, Rabu (15/2) pagi.
Senada, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto ditemui usai mengikuti kegiatan mengatakan sangat mengapreasi penurunan stunting di Kalsel masuk 5 besar itu luar biasa.
Artinya Pemerintah Provinsi Kalsel bersama Pemerintah Kabupaten/kota sudah berusaha keras dan menjalankan dengan baik. Jangan lupa kita sampai lepel bawah kita punya tim pendamping keluarga dan juga dukungan Gubernur Kalsel,” ujar Bonivasius.
Kalau itu bisa dijaga tahun ini sama penurunanya, maka target tahun 2024 ke 14 persen bisa tercapai. “ Kalau saya lihat bisa tercapai asalkan ada dua yang sudah terjadi program sudah bagus, hati-hati dengan belum terjadi,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Ir Ramlan mengatakan penurunan stunting di Provinsi Kalsel masuk lima besar dari awalnya mencapai 30 persen menjadi 24,6 persen atau penurusan sekitar 5,4 persen.
“ Penurunan stunting di Kalsel mencapai 5,4 persen dari 30 persen menjadi 24,6 persen,” ujar Ramlan.
Capaian Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Tahun 2022 yakni menurunkan angka kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) target 2,44 capaian 2,37.
Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) target 68,10% capaian 73,78 %.Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need target 10,4% capaian 15,80% .
Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age Specifc Fertility Ratio (ASFR), target 20,5 capaian 26,7. Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) target sebesar 60,32 capaian 54,19 %.Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP) perempuan target 21 tahun capaian 19,7 tahun.
“Marilah kita bergandeng tangan bersama untuk menjadi tim yang kompak dalam menuntaskan stunting di Provinsi Kalsel, serta meningkatkan kolaborasi dan sinergitas para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian Sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kalsel,” jelasnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan upaya percepatan penurunan stunting semakin mendekati target waktu yang ditetapkan, sebagaimana amanat presiden Joko Widodo yang tertuang dalam perpres nomor 72 tahun 2021, bahwa prevalensi stunting di tahun 2024 harus mencapai angka 14 persen.
Saat ini, angka stunting nasional tahun 2022, yang baru saja dirilis oleh ssgi, tercatat sebesar 21,6 persen. persentase tersebut menurun sebanyak 2,8 persen dari tahun 2021 yang semula 24,4 persen.
Jika diproyeksikan, dari dua tahun yang tersisa, angka stunting setidaknya harus turun 3,8 persen setiap tahunnya agar mencapai prevalensi 14 persen.
“Posisi kalimantan sendiri, kita ketahui, termasuk dalam 12 provinsi prioritas fokus utama sasaran stunting. Pada tahun 2021, angka stunting di Kalsel berdasarkan data SSGI tercatat sebesar 30 persen. Kita patut bersyukur, prevalensi tersebut menurun sebesar 5,4 persen di tahun 2022, menjadi 24,6 persen,” ujar Fajar.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya dan kerja keras pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, hingga tingkat desa, didukung kerja sama dan kolaborasi dengan kementerian maupun lembaga non kementerian serta mitra kerja.
“Meski begitu, kita menyadari, upaya percepatan penurunan stunting masih membutuhkan upaya dan kerja keras yang tidak kenal lelah, demi mencapai target 14 persen di tahun 2024, yang tidak lain semata demi kesejahteraan anak-anak bangsa dan ketahanan keluarga Indonesia,” jelasnya.rds