
JAKARTA – Minyakita masih langka dan mahal di pasar tradisional. Kalau pun ada, minyak goreng besutan pemerintah itu dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter.
Padahal pada akhir Januari lalu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap Minyakita segera kembali membanjiri pasaran dalam dua pekan ke depan. Artinya minggu ini Minyakita harusnya sudah membanjiri pasar.
Pantauan di Pasar Santa, Jakarta Selatan, stok Minyakita pada sepekan terakhir menipis. Bahkan, beberapa pedagang tidak lagi memiliki stok minyak goreng tersebut.
Rifki selaku pedagang mengeluhkan kelangkaan stok Minyakita. Ia mengatakan kesulitan mendapatkan minyak goreng tersebut sebulan terakhir.
Ia memang masih memiliki beberapa kemasan Minyakita isi dua liter, namun dijual seharga Rp30 ribu. Artinya harga per satu liter Rp15 ribu, di atas HET Rp14 ribu per liter.
Kendati demikian, ia mengatakan harga Minyakita jika dijual Rp15 ribu per liter masih dianggap murah oleh pembeli dibandingkan minyak goreng kemasan lainnya. “Kalau kita jual Rp15 ribu per kantong masih murah. Sekarang minyak sudah enggak ada yang Rp15 ribu, rata-rata yang lain Rp17 ribu Rp18 ribu,” katanya, Selasa (14/2).
Kelangkaan Minyakita juga dikeluhkan pedagang lainnya, Mustafa. Kendati demikian, ia masih menjual beberapa kemasan Minyakita isi dua liter dengan harga Rp33 ribu.
Ia mengatakan belum ada penambahan Minyakita dari distributor sejak minggu lalu. Ia mengatakan sudah memesan minyak tersebut dari distributor, tetapi tak kunjung diantar ke kiosnya.
Senada, Nining selaku penjual di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan mengeluhkan kelangkaan Minyakita dan lonjakan harga komoditas tersebut. Ia mengatakan sudah tidak lagi memiliki stok Minyakita.
Nining mengatakan beberapa agen masih menjual Minyakita, tetapi harganya di atas Rp14 ribu per liter. Namun, ia memilih tidak membeli Minyakita dari agen.
Pasalnya, ia sering diprotes pembeli soal harga yang tidak sesuai HET Rp14 ribu per liter, padahal modal yang ia keluarkan lebih dari Rp14 ribu per liter.
“Modalnya aja udah nggak Rp14 ribu. Terkadang kita jual Rp15 ribu aja, udah protes yang beli. Aduh udah deh enggak usah beli kata saya, saya juga serba salah daripada saya debat terus sama pembeli. Mending saya jual Sania aja jelas istilahnya dari dulu ada,” ujar Nining.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap minyak goreng kemasan Minyakita segera kembali membanjiri pasaran dalam dua pekan ke depan.
Hal itu seiring dengan ditambahnya suplai pasokan dalam negeri (DMO) 50 persen dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan. “Mudah-mudahan nanti dua minggu lagi sudah banyak barangnya karena untuk dalam negeri sudah ditambah separuh. Mudah-mudahan dua minggu lagi sudah banjir,” ujarnya. cnn/mb06