
AMUNTAI – Demi mengoptimalkan peran orangtua dan guru dalam mengembangkan potensi anak di Abad 21, PAUD IT Nurul Ilmy Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh orangtua dan guru terhadap anak atau Parenting.
Bertempat di Aula Gedung DR Ideham Chalid Amuntai, Parenting yang mengangkat tema; Mengoptimalkan Peran Orangtua dan Guru untuk Mengembangkan Potensi Anak di Abad 21 ini, mengundang pembicara kawakan yang merupakan Ketua Share Edu Indonesia Dr Sobhikul Qisom, yang juga penulis dari Dejavu Kepala Sekolah.
Menurut Kepala PAUD IT Nurul Ilmi Ustadzah Normaliyah, Parenting ini merupakan salah satu upaya pihaknya dalam memaksimalkan peran guru dan orangtua dalam mengasuh anak.
“Kita ingin usaha kita dalam mengasuh anak dapat maksimal. Karenanya, dalam Parenting yang digelar pada Minggu (22/1) lalu, kita libatkan orangtua,” ujarnya, Senin (30/1).
Ia berharap, dengan adanya Parenting tersebut, apa yang didapat oleh anak saat di sekolah dapat kembali di ulang oleh orangtua saat di rumah.
“Jadi pelajaran dan pengembangan anak saat di sekolah dapat nyambung dengan pengembangan yang diberikan orangtua di rumah,” ucapnya.
Dengan adanya Parenting ini, pihak sekolah menginginkan orangtua dan guru dapat bekerja sama dalam mengembangkan potensi dan kreativitas anak.
“Parenting ini sendiri insha Allah akan rutin kita gelar setiap tahunnya. Tujuannya agar antara guru dan orangtua dapat berkolaborasi dalam mengembangkan potensi dan kreativitas anak,” ujarnya.
Ketua Umum Share Edu Indonesia Dr Sobhiqul Qisum mengatakan, dalam mengembangkan kreativitas anak, harus mengikuti potensi apa yang dimiliki anak tersebut.
“Sebagai orangtua, kita cukup mengembangkan potensi yang ada pada anak kita, dan bertugas membimbingnya agar potensi terbaiknya dapat menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi orangtua, agama, nusa, dan bangsa,” ucapnya.
Orangtua, lanjut dia, harus menghargai potensi yang ada pada anak dengan cara mengembangkannya secara maksimal. “Sebagai orangtua, kita juga tidak bisa menuntut anak untuk selalu sempurna,” katanya.
Menurutnya, setiap anak itu selalu memiliki kelebihan dan kekurangan, yang harus tetap dikembangkan agar menjadi kreativitas terbaiknya.
“Ingat, anak itu merupakan cerminan dari orangtua. Jadi apa yang pernah kita lakukan pada orangtua kita dulu, maka juga akan kita terima dari anak kita sekarang,” pungkasnya. don