KOTABARU – Kepala PT ASDP Cabang Batulicin Yefri Hendri memberikan penjelasan soal tarif dan waktu tempuh penyeberangan, pada rute Tanjung Serdang Kotabaru-Batulicin, terkait keluhan sejumlah pengguna jasa.
Ia menjelaskan, standar operasional (SOP) yang digunakan, yaitu rata-rata 40 menit, kadang terkendala oleh faktor cuaca seperti gelombang atau angin yang bisa memperlambat sandar kapal. “Standar waktu tempuh dari Tanjung Serdang-Batulicin rata rata 40 menit,” ujarnya.
Ia mengatakan, tidak ada antrean kapal mengapung sebelum sandar, baik di Pelabuhan Tanjung Serdang maupun Batulicin.
Yefri menambahkan, terkait penyesuaian tarif juga berdasarkan keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 188.44/0785/KUM/2022 tentang penetapan tarif angkutan penyeberangan lintas Batulicin-Tanjung Serdang, untuk penumpang kelas ekonomi dan kendaraan.
Kebijakan ini berlaku sejak 17 November 2022 lalu, untuk mendukung bisnis angkutan penyeberangan akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tarif penumpang kelas ekonomi dewasa dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000, kendaraan golongan I dari Rp 15.000 menjadi Rp 15.600, kendaraan golongan II Rp 29.000 menjadi Rp 31.000.
Kendaraan golongan III Rp 85.000 menjadi Rp 88.000, golongan IV kendaraan penumpang Rp 186.000 menjadi Rp 205.000, kendaraan barang Rp 167.000 menjadi Rp 187.000. Golongan V bus Rp 315.000 menjadi Rp 345.000, golongan V truk Rp 285.000 menjadi Rp 315.000.
Golongan VI bus Rp 510.000 menjadi Rp 560.000, golongan VI truk dari Rp 515.000 menjadi Rp 555.000. Golongan VII Rp 650.000 menjadi Rp 705.000.
Golongan VIII Rp 1.025.000 menjadi Rp 1.090.000, dan golongan IX Rp 3.000.000 menjadi Rp 3.075.000.
Terkait penyesuaian tarif penumpang, pihak ASDP berkomitmen sudah meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa, baik lintasan antarprovinsi maupun antarkabupaten.
“Kami komitmen semua fasilitas yang menjadi tanggung jawab PT ASDP akan dibenahi untuk kenyamanan para calon penumpang kapal,” tegasnya.
Sebelumnya, para sopir mengeluhkan lamanya waktu tempuh penyeberangan yang diakibatkan banyaknya kapal yang dioperasikan, sehingga menunggu kapal berikutnya berjalan baru bersandar kapal selanjutnya.
Mereka pun mengeluhkan soal penyesuaian tarif yang diberlakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin, pada rute Tanjung Serdang Kotabaru-Batulicin.
“Kenaikan tarif feri yang dipatok beberapa waktu lalu memberatkan bagi kami, apalagi sekarang solar sulit dan juga mahal,” kata salah satu sopir angkutan barang tujuan Kotabaru-Banjarmasin Adi, Minggu (29/1).
Menurutnya, penyesuaian tarif kapal pada rute tersebut membebani para sopir di tengah lesunya ekonomi, dan melambungnya harga kebutuhan pokok. “Sekarang semua kebutuhan pokok naik, apa-apa mahal,” ujarnya. ant