Kanker esofagus memengaruhi sekitar 9.300 orang Inggris setiap tahun dan merupakan bentuk penyakit paling umum ke-14. Di Indonesia, menurut Globocan 2020, ada 1.327 kasus baru kanker esofagus dan 1.283 kematian karena penyakit yang sama.
Esofagus juga dikenal sebagai saluran makanan yang menghubungkan mulut ke perut. Di Inggris, sekitar empat dari 10 semua kasus baru didiagnosis pada orang berusia di atas 70 tahun dengan tingkat kelangsungan hidup 12 persen selama 10 tahun.
Penyebab pasti kanker esofagus tidak diketahui. Akan tetapi, merokok, minum alkohol, obesitas, dan pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.
Untuk mengetahui kemungkinan seseorang mengalami kanker esofagus, Cancer Research United Kingdom (UK) telah memaparkan beberapa gejala penyakit ini. Berikut beberapa di antaranya:
Kesulitan menelan
Kesulitan menelan ketika sedang makan atau minum juga dikenal sebagai disfagia. Dilansir The Sun, Senin (23/1/2023), ada dua jenis disfagia, yakni disfagia orofaring yang memengaruhi mulut atau tenggorokan, serta disfagia esofagus yang memengaruhi saluran makanan.
Disfagia dapat menyebabkan batuk atau tersedak saat makan atau minum. Orang juga akan merasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan atau dada.
Air liur yang mengalir terus-menerus juga bisa menjadi tanda-tanda kesulitan menelan makanan atau minuman. Selain itu, tanda lainnya adalah tidak dapat mengunyah makanan dengan benar serta suara serak dan basah saat makan atau minum.
Gangguan pencernaan dan mulas yang berkelanjutan
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menganjurkan untuk mencari pandangan medis jika Anda mengalami mulas hampir setiap hari selama tiga pekan. Selain mulas, gangguan pencernaan juga bisa menjadi pertanda kanker esofagus.
Gangguan pencernaan berupa nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian atas (dispepsia) atau nyeri terbakar di belakang tulang dada juga dapat menjadi gejalanya. Makanan dapat bergerak kembali ke mulut mengikuti gejala ini, terkadang melalui hidung, sebagai refluks asam. Ini menyebabkan rasa asam yang tidak enak di mulut dan saluran hidung Anda.
Gangguan pencernaan dan mulas yang terus-menerus dapat terjadi bersamaan atau sendiri-sendiri. Biasanya, keluhan ini segera terjadi setelah makan atau minum.
Berat badan turun tanpa sebab
Ditambah dengan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda kanker esofagus. Kurang lebih setengah dari penderita kanker esofagus mengalami gejala ini, yang bisa disebabkan kurang makan karena kesulitan menelan.
Penurunan berat badan terjadi sebagai akibat dari asupan kalori yang lebih rendah. Bisa jadi, ini merupakan efek dari kesulitan menelan atau merasa sakit saat menelan makanan. Artinya, Anda makan lebih sedikit dan karena itu berat badan berkurang.
Nyeri di tenggorokan atau di belakang tulang dada
Selain nyeri saat menelan, gejala nyeri lainnya bisa muncul sebagai rasa panas yang juga bisa dirasakan di belakang tulang dada. Anda pun bisa merasakan nyeri di punggung, di belakang tulang dada atau di antara tulang belikat.
Keluhannya bisa menjadi lebih berat ketika Anda menelan atau mengalami gangguan pencernaan. Gejala lainnya termasuk makanan bergerak kembali ke mulut, batuk yang tidak kunjung sembuh, suara serak, batuk darah, dan kotoran berwarna gelap.
Jika mengalami salah satu dari gejala ini dan tidak kunjung hilang atau semakin parah, hubungi dokter umum. Semua gejala dalam daftar ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi lain juga. rep