
BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin akhirnya memiliki gedung baru yang sangat representatif, setelah diresmikan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Jumat (20/1).
Gedung baru yang difungsikan sebagai kantor BPBD Kota Banjarmasin itu berlantai dua, sehingga bisa menampung peralatan logistik dan peralatan lapangan.
Menurut Ibnu Sina, dibangunnya gedung ini sebagai fasilitas penunjang kinerja para jajaran BPBD dalam penanganan bencana di kota ini. Gedung juga sengaja dibangun dua lantai sebagai efesiensi lahan bangunan yang sempit untuk kantor yang memiliki peralatan cukup banyak di lapangan.
“Dari segi ukuran sudah representatif, terutama peralatan logistik dan peralatan lapangan,” kata Ibnu.
Kepala BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin mengungkapkan, kantor ini merupakan wujud dari keinginan mereka yang sejak lama mengharapkan kantor yang representatif dan bisa menampung segala macam peralatan logistik.
Diakuinya, sebelumnya BPBD memiliki kantor yang sempit sehingga tidak memiliki tempat untuk penyimpanan peralatan logistik. Hal tersebut berdampak pada usulan bantuan penambahan sarana prasarana maupun peralatan logistik yang diajukan ke pemerintah pusat tidak dikabulkan.
“Setelah mereka survei ternyata kita ditolak. Alasannya karena tidak ada tempat penyimpanan,” tuturnya.
Padahal bantuan penambahan peralatan logistik sangat diperlukan oleh BPBD Kota Banjarmasin. Apalagi bencana yang sering terjadi di kota berjuluk Seribu Sungai itu adalah banjir rob yang sudah jadi langganan setiap tahunnya.
Belum lagi potensi bencana lain seperti angin kencang hingga cukup sering terjadinya pohon tumbang ke jalan atau mengenai bangunan di sekitarnya.
“Terutama banjir rob, pasang surut air yang terjadi sering terjadi makanya kita perlu peralatan di air seperti perahu karet,” katanya.
Saat ini BPBD Kota Banjarmasin baru mempunyai dua perahu karet dan rencananya di tahun ini akan ada penambahan satu perahu karet lagi.
Ia berharap supaya di tahun berikutnya akan ada penambahan perahu karet lainnya lagi karena jumlah idealnya memang lima perahu karet untuk disebar di setiap Kecamatan saat penggunaannya nanti. Mengingat hampir semua wilayah di lima Kecamatan itu terdampak banjir rob.
“Upaya warga bisa terlayani tanpa harus menunggu perahu yang digunakan di kawasan lain, tim yang bekerja pun bisa lebih terbantu,” cetusnya. via