
BANJARMASIN – Persaingan ketat dan banyaknya yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat pandemi Covid-19 lalu, menyebabkan angka pengangguran di Banjarmasin tinggi.
Bahkan, menurut Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Kota Banjarmasin Isa Anshari, saat ini angka pengangguran menempati posisi teratas di Kalimantan Selatan. Diprediksi angkanya sekitar 7 persen dari 662.230 total keseluruhan warga Banjarmasin.
“Saya lupa angka pastinya. Namun yang pasti ini terjadi karena jumlah angkatan kerja kita terus tumbuh. Dan ini tertinggi di Kalsel,” ungkapnya, belum lama tadi.
Menyikapi banyaknya angka pengangguran tersebut, pihaknya menyiapkan gelaran job fair sebanyak dua kali. “Biasanya sekali setahun, namun kali ini pada tahun 2023 job fair akan digelar sebanyak dua kali,” katanya.
Selain itu, untuk mengurangi angka pengangguran, pihaknya juga terus membuka pelatihan-pelatihan berbasis UMKM.
“Usaha jenis ini tidak mengenal umur, dan siapa pun bisa ikut pelatihan ini. Kita harap langkah ini bisa jadi jawaban untuk mengurangi angka pengangguran di kota kita,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan UMKM dimaksudkan agar angkatan muda di kota ini tidak ketergantungan dengan lapangan kerja orang lain, atau berpikir hanya menjadi pegawai. Mereka diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan keahlian yang sudah diberikan melalui pelatihan.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah juga mendukung dengan upaya yang dinas UMKM.
Menurutnya, pembentukan wira usaha baru (WUB) adalah langkah tepat untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Banjarmasin.
Meski demikian, politisi asal fraksi PKS ini ingin agar pemko dalam hal ini adalah Diskopumker juga memberikan pembinaan agar UMKM bisa terus berkembang dan naik kelas hingga mandiri.
“Ini agar usaha rakyat tetap eksis. Bahkan saat krisis tadi, UMKM mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi,” jelasnya.
Di samping dua hal tersebut, menurut Awan pengentasan angka pengangguran juga bisa dilakukan dengan cara memaksimalkan program Balai Latihan Kerja (BLK). via