
BATULICIN-Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Tanah Bumbu, Hamaluddin memastikan fasilitas umum di sejumlah pantai yang rusak akibat diterjang gelombang merupakan faktor alam atau bencana.
“Murni akibat faktor alam, dihantam gelombang pasang,” terang dia di ruang kerjanya, Rabu (11/1/2023).
Disebutkan dia, dampak paling parah terjangan gelombang pasang pada akhir bulan Desember 2022 lalu, terjadi di Kecamatan Sungai Loban dan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
“Fasilitas penunjang obyek wisata di dua kecamatan tersebut rusak parah,” sebut dia.
Dibeberkan dia, di pantai sungai loban indah Kecamatan Sungai Loban, jalan pendestrian yang baru selesai dibangun tahun 2022 lalu porak-poranda hingga tersisa beberapa meter dari panjang 160 meter. “Ini yang paling parah dampak terjangan gelombang pasang,” beber dia.
Sementara, terjangan gelombang pasang juga merusak jalan pendestrian di pantai pagatan Kecamatan Kusan Hilir. “Di pantai pagatan, sebagian paving blok berhamburan terlepas,” tambah dia.
Dikatakan dia, terjadinya gelombang pasang hingga merusak fasilitas penunjang obyek wisata ini di penghujung tahun.”Pembahasan APBD tahun 2023 sudah lewat, jadi tidak sempat kita usulkan anggaran untuk perbaikan fasilitas di obyek wisata yang rusak akibat terjangan gelombang pasang,” kata dia.
Direncanakan dia, akan mengusulkan anggaran perbaikan pada saat pembahasan APBD perubahan sekitar pertengahan tahun 2023. “Rencananya akan kita usulkan untuk diperbaiki, tapi nanti pada saat pembahasan APBD perubahan,” ucap dia.
Namun, dipastikan dia lagi, kejadian terjangan gelombang tahun 2022 menjadi bahan evaluasi untuk pembangunan fasilitas penunjang di lokasi obyek wisata. “Seperti di Pantai Kuta Bali, kita buat dari plat beton persegi disusun, jadi ketika diterjang gelombang pasang, dampaknya hanya merubah posisi tapi bisa dirapikan kembali,” tutup dia.{[alf/mb03]}