BANJARMASIN – Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanah Laut (Tala), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam aksi tersebut, mereka menolak aktivitas pertambangan batubara di Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, karena dianggap sangat merusak alam sekitarnya.
“Kami menolak pertambangan karena selain hanya kerusakan alam, juga memberikan dampak negatif untuk masyarakat,” teriak salah satu koordinator Aksi PMII Tanah Laut dalam orasinya di depan gedung Rumah Banjar di Banjarmasin, Kamis (12/1) pagi.
Para aktivis PMII yang ditemui Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel Gusti Abidinsyah itu, meneriakan penolakan keras adanya tambang batubara di kawasan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut yang dianggap sangat merusak alam.
Pada kesempatan itu, mahasiswa meminta agar Gusti Abidinsyah ikut menandatangani komitmen penolakan aktivitas pertambangan.
“Kami menyambut baik aksi unjuk rasa ini, dan akan kami koordinasikan dengan pihak terkait untuk memperjuangkan penolakan tersebut,” ujar Gusti Abidinsyah, usai menemui para pendemo.
Yang jelas, lanjut dia, aspirasi para mahasiswa terkait penolakan tambang batubara di kawasan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut sudah diterimanya dan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
Aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa ini pun mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat. Polisi berjaga-jaga di depan pintu gerbang dan dalam halaman gedung DPRD Kalsel. rds