BANJARMASIN – Kelurahan Sungai Miai Banjarmasin Utara bersama ratusan pelajar SDN Sungai Miai 7 melaksanakan aksi cerah atau aksi cegah demam berdarah, Kamis (12/1).
Lurah setempat Gusti Ikromi Akbar memimpin aksi cerah yang dipusatkan di lingkungan sekolah setempat. Dibantu Satgas kebersihan kelurahan sungai miai, para pelajar serta guru bahu membahu membersihkan sampah, gulma dan selokan air yang dianggap berpotensi membawa penyakit atau potensi berkembangbiaknya nyamuk Aides Agepty.
“Aksi ini sengaja melibatkan dunia pendidikan dengan mengajak seluruh pelajar untuk membersihkan lingkungan sekolahnya sebagai aksi cegah demam berdarah,” ujar Ikromi, Kamis (12/1).
Dia mengatakan, aksi cerah bersama pelajar sebagai antisipasi penyebaran kasus DBD yang menyerang dua orang warganya. “Dengan dinyatakan suspeck demam berdarah di kelurahan sungai miai sehingga kami langsung menyebarkan surat edaran agar melakukan aksi bersih- bersih,” katanya.
Langkah selanjutnya, koordinasi dengan dinas kesehatan agar rumah korban DB dilakukan fogging.
“Kasus tersebut kini ditindaklanjuti lagi dengan mengajak para pelajar melakukan aksi kebersihan di lingkungan sekolah,” katanya.
Ikromi berharap dengan aksi cerah ini dapat konsisten dilakukan semua warganya untuk tetap menjaga kebersihan dan mewaspadai setiap genangan air yang merupakan tempat berkembangbiak nyamuk DB.
“Dengan melibatkan pelajar kami juga ingin agar anak-anak ini juga bisa menyampaikan kepada orangtuanya untuk menggalakkan aksi cerah di lingkungan tempat tinggalnya,” harapnya.
Camat Banjarmasin Utara Norrahmawati memberikan apresiasi terhadap aksi cerah sungai miai. Menurutnya, memang pada musim hujan panas seperti saat ini haruslah lebih intensif dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan demam berdarah dan penyakit lainnya.
“Perlu diwaspadai juga pada genangan-genangan air baik itu di luar rumah atau sela-sela tanaman yang bisa memicu menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk aides agepty agar selalu dibersihkan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini tidak ditemukan lagi kasus demam berdarah di Banjarmasin. “Upaya pencegahan dilakukan semenjak dini sebelum kasus meledak,” katanya. via