JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut aksi pria asal Kalimantan Selatan yang memamerkan saldo rekening ATM miliknya Rp500 triliun adalah kebohongan atau hoaks.
Ivan menduga pria yang mengaku Haji Muhammad Amin itu hanya menulis sendiri angka di buku tabungannya. Sebab, berdasarkan data PPATK uang Amin tidak terdaftar.
“Hoaks itu. Di data kami tidak ada. Ngetik sendiri mungkin angkanya itu,” kata Ivan kepada CNNIndonesia.com.
Ia menjelaskan setiap transaksi tentunya dilaporkan oleh perbankan kepada PPATK. Berdasarkan pasal 23 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU PPTPPU), Penyedia Jasa Keuangan (PJK) diwajibkan menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi transaksi keuangan mencurigakan (TKM), transaksi keuangan tunai (TKT), dan transaksi keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri (TKL).
Sebelumnya, Amin yang mengaku berasal dari Kalimantan Selatan itu menantang Presiden Jokowi sambil membawa langsung buku tabungan dan memamerkan jumlah saldonya sebesar Rp500 triliun. Aksi itu viral di media sosial dan dikomentari warganet.
“Ini untuk saldo saya, untuk saldo saya sudah disahkan oleh pemerintah setempat, bahkan dari konsorsium lain. Ini saldo saya terakhir, asal dari Rp525 triliun menjadi Rp500 triliun,” jelas Amin dalam video tersebut.
Dalam video, terlihat juga jumlah saldo Amin sebelumnya. Saldo rekening milik pria itu tercatat di Rp249 triliun, Rp1 triliun, bahkan pernah hanya Rp33 ribu.
“Saya Haji Muhammad Amin tidak main-main. Saya datang dari Kalimantan Selatan. Siapapun mau ke tempat saya, Presiden (Jokowi) kek, saya tunggu di Hotel 88. Terima kasih,” tegas Amin.
Setelah aksi pamer tersebut, Amin menunjukkan keberadaanya. Dalam video viral itu, Amin menyampaikan bahwa dirinya berada di Hotel 88, Bekasi Barat.
Kendati demikian, tidak diketahui jelas kapan video tersebut dibuat. Video tersebut dengan cepat viral di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Twitter, hingga TikTok.
Warganet pun beramai-ramai memberikan komentar atas video viral tersebut. Banyak yang meragukan keaslian saldo milik Amin hingga ada yang langsung menyebut Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. cnn/mb06