Jumat, Juli 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Afrizal: Penanganan Sampah Belum Efektif

by matabanua
5 Januari 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Januari 2023\6 Januari 2023\5\hal 5\Afrizaldi.jpg
Afrizaldi(Foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Berbagai program penanganan sampah dilakukan pemerintah dalam mengurangi produksi sampah dari masyarakat.

Mulai dari program pena­ngan sampah organik dan anor­ganik seperti melakukan daur ulang plastik, memberlakukan pengurangan plastik dari toko modern dan supermarket, pem­bangunan PDU (pusat daur ulang) hingga bank sampah dilakukan untuk memberikan semangat dan kepedulian masya­rakat dalam meminimalisir sampah dari sumbernya.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\5\hal 5\HM. Yamin.jpg

Walikota Soroti Kinerja Perumda Pasar Baiman

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\5\hal 5\Wali kota Yamin menyampaikan KUA dan PPAS tahun 2025.jpg

Yamin Fokuskan Empat Kebijakan Pembangunan Tahun 2026

10 Juli 2025
Load More

Meski demikian, bagi anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi langkah pemko tersebut masih belum efektif.

Dalam pengurangan sampah plastik, hanya toko modern yang menerapkan bebas kantong plastik, sedangkan pasar tradisional belum sepenuhnya menggunakan perda tersebut.

“Padahal pasar tradisional lebih banyak memproduksi sampah plastik. Jadi, bagaimana ke depannya agar semua bisa menerapkan pengurangan sampah plastik,” kata Afrizal –sapaan akrabnya, Kamis (5/1).

Demikian juga dengan sampah kertas. Sampah ini lebih banyak diproduksi oleh perkantoran bahkan oleh pemerintahan itu sendiri.

Menurutnya, pemko masih terpaku pada metode lama yakni dengan mencetak semua dokumen ke dalam bentuk hardcopy alias di atas kertas.

“Buktinya semua pembuatan dokumen dan arsip yang dilakukan pemko selama ini sangat besar menyumbang sampah kertas,” ucapnya.

Mestinya, di era digitalisasi ini tumpukan kertas itu bisa diminimalisir menggunakan teknologi, misalnya dengan memakai format PDF.

“Bentuk PDF kan bisa, itu lebih simpel dan rapi,” katanya.

Apalagi, Banjarmasin sudah memasuki Smart City sehingga jika masih pakai kertas artinya program itu tidak maksimal.

Karenanya, Afrizal meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menginventarisir berapa besar potensi sampah kertas yang ada sekarang, dan mencari cara bagaimana penanggulangannya.

“Kami di DPRD akan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir setiap usulan anggaran terkait biaya cetak-mencetak ini,” ujarnya, seraya menambahkan dengan beralih ke jenis digital maka akan terjadi penghematan anggaran. via

 

 

Tags: anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasinm Afrizaldisampah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA