JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, keputusan pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini karena kegiatan dan mobilitas masyarakat termasuk wisatawan saat ini tidak lagi dibatasi.
Presiden Joko Widodo pada Jumat lalu secara resmi telah mencabut pemberlakuan PPKM menyusul situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah melandai.
Sandiaga mengatakan, kebijakan itu tentu akan memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kondisi ini akan semakin meningkatkan minat dan kepercayaan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk berwisata di dalam negeri. Terlebih, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan menghasilkan kinerja yang cukup tinggi pada tahun 2023.
“Dampak terhadap pariwisata akan sangat positif, akan sangat signifikan, sehingga kita semakin yakin target pencapaian wisatawan nusantara yang dua kali lipat mencapai 1,4 miliar pergerakan dan wisatawan mancanegara ke 7,4 juta wisman,” ujarnya.
Ia menuturkan, dari target tersebut, kemungkinan besar setengahnya akan ada di Bali. Kendati demikian, Sandiaga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Vaksinasi booster harus terus diperkuat dan penggunaan masker juga tetap diperhatikan terutama di ruangan tertutup serta kerumunan.
“Jadi tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat, mobilitas masyarakat, event akhir tahun bisa digelar, konser musik, juga kegiatan budaya atau kegiatan olahraga. Namun, jangan lupa kita harus tetap waspada, kita harus tetap tekankan kesiapsiagaan,” katanya.
Sementara itu, Ekonom dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita menyampaikan kalau pencabutan PPKM bawa angin segar. Utamanya beberapa sektor ekonomi yang sangat terpukul akibat pembatasan aktivitas.
“Dampaknya tentu akan sangat positif. Bagaimanapun pembatasan pergerakan sosial, dalam bidang-bidang tertentu, sangat berdampak negatif, seperti di sektor pariwisata, UMKM, atau retail,” ujar dia.
Jadi pencabutan status PPKM tentu akan sangat berdampak produktif secara ekonomi.
Kendati begitu, Ronny memandang kalau pencabutan PPKM hanyalah penegasan dari pemerintah. Pasalnya, aturan yang saat ini sudah berjalan pun tak terlalu membatasi pergerakan masyarakat. “Sebenarnya sudah sejak pertengahan tahun lalu terjadi pelonggaran pergerakan masyarakat, sehingga raihan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke jalur normal, lima persenan,” kata dia.
Dari sisi aktivitas masyarakat, sudah mulai banyak yang melepas masker ketika keluar rumah. Termasuk pelonggaran tak memakai masker di ruang terbuka.
Sementara itu, hal sama juga diakui Kadin Indonesia yang menilai pencabutan PPKM akan mendukung geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, kinerja UMKM sangat bergantung kepada mobilitas masyarakat.
Menurut Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid UMKM akan menjadi sektor yang paling terpengaruh oleh pencabutan PPKM.
Alasannya, aktivitas masyarakat yang lebih terbuka membuat UMKM dapat menjangkau konsumen lebih banyak, sehingga kinerjanya dapat meningkat. cnn/rep/mb06