BANJARMASIN- Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan H Suripno Sumas menginginkan agar gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, tetap menggunakan sistem proporsional daftar calon terbuka.
Karena dengan Pemilu menggunakan sistem proporsional daftar calon tertutup merugikan para calon legislatif dan kondisi ini membuat kemuduran bagi partai politik (parpol).
Suripno mengatakan tahun 2023 merupakan tahun politik, dimana tahun 2024 yang akan dilaksanakan Pemilu. Menghadapi tahun politik ia berharap di tahun 2023 ini, partai politik bisa lebih kondusif dalam menata partainya. Masing-masing partai politik mempersiapkan dan menata diri agar dikemudian hari khususnya dalam rangka Pemilu 2024 bisa sukses.
“ Kami melihat di tahun 2023 ini banyak sekali problema-problema seperti info dari Ketua KPU Republik Indonsia bahwa pemilu yang akan datang ini tertutup, nah kondisi ini saya kira harus disikapi secara bijaksana karena banyak negatifnya kalau dari sisi pencalonan, tapi ada positifnya karena mungkin biaya lebih murah,” ujar Suripno Sumas ditemui di ruang kerjanya di gedung DPRD Kalsel, Banjarmasin, Senin (2/1) pagi.
Pasalnya, menurut informasi dari Ketua KPU Republik Indonesia Hasyim Asy,ari beberapa waktu lalu menyatakan gelaran Pemilu 2024 mendatang tak menutup kemungkinan kembali pada sistem proporsional tertutup.Dengan demikian masyarakat akan mencoblos partai, bukan calon anggota legislatif (caleg).
Hasyim mengatakan hal itu lantaran sistem proporsional daftar calon terbuka yang berlaku saat ini sedang digugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia meyakini MK akan memberlakukan kembali sistem proprsional daftar calon tertutup.
Kalau pemilu tertutup dilakukan parpol tidak bisa mengusulkan kader-kader terbaiknya yang berpotensi, bagaimanapun pemilu akan memilih gambar partainya dan partainya yang akan menetapkan siapa calonnya oleh karena itu urutan calon menjadi prioritas pertama.
“Kalau dengan sistem terbuka ini saya kira bisa mencari kader terbaik untuk menduduki posisi sebagai anggota legislatif pada partainya dan bisa berkiprah secara maksimal,” tegasnya.
Politisi Senior PKB ini berharap keduanya ini tidak menjadi polemik, ikuti saja waktu berlalu mungkin saat-saat akhir bagaimana baru diambil langkah-langkah.
“ Secara pribadi saya memilih pemilu secara terbuka karena bagaimanapun juga ini kompetisi antar partai maupun caleg bisa terlihat dengan baik, kalau tertutup sangat disayangkan karena bagaimanapun juga orang yang mendapat urutan diatas bisa mendapat peluang jadi, sehingga kondisi ini akan menjadi kemuduran dari partai politik masing-masing,” jelasnya.rds