JAKARTA – Sektor properti mengalami pertumbuhan yang positif sepanjang 2022 meski dihadapkan pada sejumlah tantangan berat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga material bangunan.
Salah satu sentimen pendorong pertumbuhan sektor properti di 2022 ialah berlakunya stimulus PPN DTP yan menyulutkan optimisme pengembang dalam menggencarkan proyek baru pascapandemi. Berdasarkan data Bank Indonesia, penjualan properti residensial primer di triwulan II/2022 menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,23 persen (year-on-year/yoy). Peningkatan tertinggi terjadi di penjualan tipe rumah kecil yang tumbuh 14,44 persen.
Namun, tak sedikit peristiwa dan sentimen negatif terjadi sehingga kinerja industri ini masih belum pulih secara keseluruhan. Penurunan penjualan properti terlihat di triwulan III/2022 ke angka 13,58 persen yoy. Artinya ada penurunan 1,65 persen dari periode sebelumnya. Kendati menurun, BI menilai penjualan masih tetap kuat di tahun ini.
Tak hanya dari sisi penjualan, ada beragam tantangan yang dilalui industri properti tahun ini. Bisnis mencoba merangkum momen penting di sektor properti sepanjang tahun 2022.
Berikut ini deretan peristiwa penting sektor properti di Indonesia sepanjang 2022:
1. Harga Rumah Subsidi (Januari 2022)
Sejumlah asosiasi pengembang, khususnya rumah subsidi telah melakukan kesepakatan untuk menyesuaikan harga rumah subsidi yang tak kunjung naik sejak tahun 2019.
Padahal, harga material bangunan telah meningkat drastis dari tahun ke tahun. Harga jual rumah yang dibatasi pemerintah itu kini membebani pengembang.
Untuk itu, Realestat Indonesia (REI) meminta rumah subsidi naik hingga 7 persen di 2022. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahanakyat (PUPR) mengatakan telah menyampaikan usulan tersebut ke Kementerian Keuangan. Namun, kenaikan yang dijanjikan akan terjadi di 2022 tak kunjung teralisasi.
Mau tak mau, untuk menyelamatkan bisnis dari kepailitan, pengembang rumah subsidi beralih ke komersial. Hal ini untuk meningkatkan harga jual sehingga margin profit bisa didapatkan. Asosiasi kembali memberikan sinyal bahwa kenaikan harga rumah subsidi baru akan terjadi pada awal 2023.
2. Marak Orang Kaya Jual Rumah (Februari 2022)
Sepanjang tahun 2022 banyak pemilik rumah di kawasan elit Jakarta menjual propertinya. Hal ini membuat arga rumah seken di kawasan tersebut mengalami penurunan.
Ketua DPC Arebi Jakarta Utara, Jopie Hori, mengatakan harga rumah seken di Kelapa Gading turun dari Rp40-50 juta per meter persegi kini hanya Rp35 juta per meter persegi.
3. Suku Bunga BI Naik, Hantui KPR (Agustus 2022)
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) terjadi 4 kali di tahun ini. Pertama pada bulan Agustus 2022 sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen, kedua pada September naik 50 bps menjadi 4,25 persen, ketiga pada Oktober menjadi 4,75 persen dan keempat pada November menjadi 5,25 persen. Lonjakan suku bunga yang bertubi-tubi itu diproyeksikan berdmpak pada kenaikan bunga kredit perbankan terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang tentu akan membuat milenial makin sulit memiliki rumah.
4. Harga Properti Naik (Juli 2022)
Berdasarkan data dari Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga properti naik tipis sebesar 1 persen secara kuartalan, sementara secara tahunan naik sebesar 4,9 persen. Kenaikan indeks harga didorong oleh kenaikan harga rumah tapak sebesar 5,8 persen per tahun sebaliknya indeks harga apartemen terus turun bak kuartalan maupun tahunan.
5. Insentif PPN DTP Berakhir (September 2022)
Pada awal 2022, pemerintah memberikan insentif fiskal sektor properti berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untukpembelian rumah hingga Juni 2022. Insentif ini memberikan diskon sebesar 50 persen pajak dari pembelian unit rumah Rp2 miliar.
6. Pengembang Minat Proyek IKN (Oktober 2022) Pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara (IKN) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memberikan peluang baru bagi pengembang properti untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
Namun, masuknya pengembang properti ke IKN masih maju mundur karena PP terkait insentif masih belum diturunkan saat ini. Padahal, sejumlah pengembang mulai menunjukkan ketertarikannya di IKN.
7. Kisruh Meikarta (Desember 2022) Di penghujung tahun, industri properti dihebohkan dengan ratusan konsumen proyek apartemen Meikarta yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Mereka melakukan aksi demo pada awal Desember 2022, karena tak kunjung mendapatkan unit apartemen. Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, Aep Mulyana mengatakan pihaknya kecewa akan kegagalan serah terima unit dari pengembang yaitu PT Mahkota Sentosa Utama (MSU). bisn/mb06