Siapa saja bisa terkena penyakit jantung. Tapi, siapa saja orang yang berpotensi penyakit jantung?
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit berbahaya. Salah satu penyakit kardiovaskular ini bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pembunuh nomor satu di dunia.
Dalam catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, penyakit jantung di Indonesia memiliki prevalensi 1,5 persen. Mayoritas pasien adalah mereka yang tinggal di wilayah perkotaan.
Orang yang berpotensi terkena penyakit jantung
Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung. Biasanya hal ini dipicu oleh gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan berbagai kondisi mulai dari kolesterol tinggi hingga tekanan darah tinggi. Penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan penyakit jantung.
Berikut orang yang potensi penyakit jantung, mengutip berbagai sumber.
1. Perokok tembakau atau elektrik
Perokok tembakau bisa mengalami kerusakan jantung. Tembakau bisa memengaruhi arteri yang memasok darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya.
Saat hal ini terjadi, maka jumlah oksigen dalam darah bisa berkurang. Akibatnya, dinding arteri pun bisa rusak.
Merokok tembakau juga membuat darah ‘lengket’, menyebabkan sel darah menggumpal. Hal ini bisa memperlambat aliran darah melalui arteri dan membuat penyumbatan lebih sering terjadi.
Hal yang sama juga berlaku dengan rokok elektrik. Rokok elektrik dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Peminum alkohol
Minuman beralkohol bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Alkohol bisa memberikan efek toksik atau racun pada organ jantung. Tak cuma itu, beberapa penelitian juga menemukan asupan minuman beralkohol juga dapat memicu detak jantung yang tidak beraturan.
3. Kegemukan dan obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Lemak yang menumpuk di tubuh bisa membuat aliran darah tidak bekerja dengan baik. Memiliki berat badan ideal sangat diperlukan agar risiko berbagai penyakit tidak menghampiri Anda.
4. Orang-orang depresi
Penelitian telah menunjukkan bahwa masalah mental seperti depresi atau kecemasan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Orang yang terisolasi secara sosial atau tidak memiliki dukungan sosial yang baik juga berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.
Memiliki koneksi sosial, hubungan pribadi yang sehat, dan menjadi bagian dari komunitas sangat penting untuk menjaga kesehatan mental Anda.
Tak cuma itu, aktif secara fisik juga bisa jadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kesehatan mental Anda.
5. Lansia
Orang yang berusia 65 tahun atau lebih memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi. Menukil laman National, Heart, Lung, and Blood Institute, penuaan memang bisa melemahkan organ, termasuk jantung.
6. Riwayat keluarga
Risiko penyakit jantung pun diturunkan secara genetik. Jika Anda memiliki keluarga yang punya riwayat masalah jantung, maka Anda pun bisa jadi orang yang berpotensi penyakit jantung. web