BANJARMASIN – Angin puting beliung merobohkan dua bangunan rumah semi permanen di kawasan Kompleks Herlina Perkasa, Blok Jeruk Purut 9 No 5 dan Nomor 7, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Minggu (25/12) sekitar pukul 16.00 Wita.
Beruntung, dalam musibah ini tidak ada korban jiwa ataupun warga yang tertimpa reruntuhan dari kedua bangunan yang ambruk tersebut.
Akibat puting beliung tersebut, bangunan tersebut rata dengan tanah, dua unit mobil yang parkir di garasi juga turut tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh tersebut.
Dari informasi yang dikumpulkan baik dari lokasi kejadian maupun pihak berwajib, rumah pertama yang ambruk akibat hantaman puting beliung itu di huni H Dayat.
Naas, robohnya bangunan menimpa rumah yang di huni Ernawati (33), yang lokasinya berada di sebelah kiri rumah H Dayat. Selain itu, dari dua bangunan ambruk itu juga berimbas ke bnagunan rumah milik Ridoe dan Ardian.
Kepada wartawan, Ernawati mengatakan, setibanya di depan rumah, ia kaget rumah milik H Dayat yang belum berdinding ambruk.
“Syukur saya tidak langsung masuk rumah. Saat itu baru mau turun dari motor, mendadak datang angin kencang dan membuat bangunan milik H Dayat ambruk. Jatuhnya mengenai rumah yang saya kontrak,” ucapnya.
Sementara, Ardian (59) juga kaget saat rumah H Dayat roboh akibat angin kencang yang terjadi sekitar pukul 15.20 Wita.
“Saat itu hujan dan mau ambil jemuran, terlihat rumah belum berdinding milik H Dayat ambruk. Atapnya jatuh menimpa mobil,” ujarnya.
Warga dibantu para relawan, BPBD Kota Banjarmasin, tagana, dinas sosial dan aparat kepolisian, melakukan bersih-bersih sisa puing-puing reruntuhan.
Selain dua rumah tersebut, bangunan Madrasah Ibtidayah Swasta Istiqlal di kawasan Sungai Andai juga turut jadi korban.
Bangunan atap madrasah ini hancur hingga menyisakan rangka kayu. Sedangkan beberapa bagian dari ruangan kelas seperti bangku dan meja berhamburan usai plafon berjatuhan ke lantai.
Berdasar laporan dari BMKG memproyeksi potensi hujan sedang dan lebat melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Termasuk Kalimantan Selatan pada 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, Kepala BMKG Dwikorita mengungkapkan adanya peningkatan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 yang diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer, di antaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Selain itu, meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Dinamika atmosfer lainnya, yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia, yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif, dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
“Yang keempat, terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur,” jelas Dwikorita dalam keterangannya. sam/jjr