Terkena gigitan ular merupakan hal yang cukup serius. Akan tetapi, seseorang sebaiknya tidak panik dan tetap tenang apabila kondisi demikian terjadi pada diri sendiri atau orang terdekat. Ada sejumlah pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melalui situs resminya menjelaskan, tanda atau gejala gigitan ular dapat bervariasi, tergantung pada jenis ular yang menggigit. Gejala umumnya berupa tanda tusukan, serta kemerahan, bengkak, memar, berdarah, atau melepuh di sekitar gigitan.
Korban gigitan ular juga bisa mengalami nyeri hebat dan sensasi tertekan di lokasi gigitan. Bisa juga terjadi mual, muntah, diare, dan sulit bernapas.
Dalam kasus ekstrem, pernapasan dapat berhenti sama sekali. Detak jantung akan berubah lebih cepat, namun nadi melemah dan tekanan darah menjadi rendah.
“Tanda lain ialah penglihatan terganggu, rasa metalik, mint, atau seperti karet di mulut, peningkatan air liur, berkeringat, mati rasa atau kesemutan di sekitar wajah dan/atau anggota tubuh, juga otot berkedut,” ungkap CDC melalui situs resminya, yang dikutip Republika.co.id pada Rabu (21/12), beberapa hari lalu.
Untuk pertolongan pertama, telepon layanan darurat atau fasilitas medis setempat sesegera mungkin. Pasalnya, pasien harus lekas mendapat antivenom atau serum antibisa ular.
Semakin cepat antivenom diberikan, semakin cepat kerusakan akibat racun dapat dihentikan. Tidak disarankan mengemudi sendiri ke rumah sakit karena penderita gigitan ular bisa menjadi pusing atau pingsan.
Jika memungkinkan, ambil foto ular dari jarak yang aman sebab mengidentifikasi ular dapat membantu pengobatan gigitan ular.
Hal terpenting adalah tetap tenang sambil menunggu dibawa ke rumah sakit.
Berbaring atau duduklah di tempat aman dengan area gigitan dalam posisi nyaman yang netral. Lepaskan cincin dan jam tangan untuk mengantisipasi pembengkakan.
“Cuci area gigitan dengan sabun dan air. Tutupi gigitan dengan kain pembalut yang bersih dan kering. Tandai area tepi depan luka yang nyeri atau bengkak pada kulit, lalu tuliskan waktu di sampingnya,” demikian saran dari CDC.
Seperti apa pun kondisinya, dianjurkan untuk tidak mencoba menangkap ular atau menjebaknya tanpa keahlian. Jangan pernah memegang ular berbisa, bahkan ular yang sudah mati atau kepalanya telah terpenggal sekalipun.
Apabila sudah tergigit, jangan menunggu gejala muncul dan segera dapatkan pertolongan medis. Jangan pula memotong luka dengan pisau atau memotongnya dengan cara apa pun.
Jangan menempelkan es batu pada luka atau merendamnya dalam air, apalagi mencoba menyedot racunnya sendiri. Jangan minum alkohol sebagai obat penghilang rasa sakit.
“Jangan minum obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, serta jangan gunakan kejut listrik atau terapi tradisional,” kata CDC.rep