Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Polisi: Lomba Tarik Tambang Maut Makassar Tak Ada Izin

Wali Kota Makassar Layat Korban Tewas

by matabanua
18 Desember 2022
in Headlines
0
OLAH TKP – Polisi saat olah TKP lomba tarik tambang maut di Makassar. (Foto: mb/web)

JAKARTA – Kepala kepolisian sektor (Kapolsek) Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengaku menegaskan acara pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) lomba tarik tambang di Makassar hingga menyebabkan satu orang peserta tewas karena terbentur beton pembatas jalan tak kantongi izin.

“Kegiatan ini sebenarnya kita tidak tahu karena tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian,” kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi, Minggu (18/12).

Artikel Lainnya

Prabowo: Polri Ujung Tombak Jaga Kekayaan Bangsa

Prabowo: Polri Ujung Tombak Jaga Kekayaan Bangsa

1 Juli 2025
Gubernur Muhidin Berikan Penghargaan kepada Kapolda Kalsel

Gubernur Muhidin Berikan Penghargaan kepada Kapolda Kalsel

1 Juli 2025
Load More

Menurut Syarifuddin, kegiatan yang melibatkan sekitar 5.000 orang peserta yang terdiri Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) dan warga Makassar tidak dikawal oleh personel kepolisian.

“Kebiasaan kita kan kalau ada pemberitahuan apa lagi mendatangkan orang banyak pastilah kita dari pihak kepolisian menempatkan personel untuk melakukan pengamanan,” ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, beber Syarifuddin, satu orang peserta meninggal dunia setelah kepalanya terbentur beton pembatas jalan yang berada di lokasi kejadian.

“Yang meninggal sudah di pulangkan. Korban luka yang masuk di Pelamonia ada 11, ini terpencar ada di Labuan Baji, RS Bhayangkara ada di RS Siloam juga. Sudah ada 8 orang dipulangkan,” jelasnya.

Sementara ini, kata Syarifuddin, Tim INAFIS Polrestabes Makassar telah melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dan masih dilakukan penyelidikan akibat kejadian tersebut.

“Sementara kita masih mengumpulkan bahan keterangan siapa yang bisa dimintai keterangan,” imbuhnya.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melayat ke rumah korban meninggal dunia akibat terjatuh saat lomba tarik tambang pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta 5.000 orang.

Korban meninggal dunia Masita B, warga di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang ikut dalam lomba tarik tambang di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Minggu.

“Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam baik secara pribadi maupun sebagai wali kota dan Ketua IKA Unhas Sulsel,” ujar Ramdhan seperti dikutip Antara.

Lomba Tarik Tambang Pemecahan Rekor MURI itu digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel.

Korban Masita yang juga Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang itu adalah satu dari 5.000 peserta dalam kegiatan pemecahan rekor tersebut.

Moh Ramdhan Pomanto yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel itu mengaku jika korban sebagai sosok pekerja keras. Korban juga dikenal sebagai ketua RT yang memiliki dedikasi tinggi terhadap Pemkot Makassar.

“Tidak ada yang menduga ada insiden seperti ini, saya mengucapkan duka cita yang mendalam. Apalagi beliau ini kader PKK dan Ketua RT yang berdedikasi, jadi saya merasa sangat kehilangan,” katanya.

Ia juga tidak menyangka ada insiden seperti ini. Padahal sebelum acara dimulai ia sudah keliling memantau satu per satu peserta di lokasi.

“Kita tidak pernah mau ada insiden seperti ini, maka kita berusaha seaman mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu per satu. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah menduga,” kata dia.

Menurut dia, pihak panitia telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir segala jenis insiden yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, panitia telah memiliki pengawas untuk masing-masing jarak di setiap wilayah.

“Antisipasi itu sudah lengkap, kita punya pengawas masing-masing jarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan dan semua orang lihat bahwa saya sampaikan hindari masuk ke dalam tali, masuk kanan,” katanya.

“Saya minta semuanya diurus, termasuk BPJS-nya. Teman-teman harus urus dengan baik,” kata dia.

Dalam insiden itu, selain mengakibatkan satu orang meninggal dunia karena pendarahan di kepalanya juga mengakibatkan tiga orang luka-luka. ant/web

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA