BANJARAMSIN – Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina membuka Rembug Kelompok Tani (Poktan) Se-Kota Banjarmasin sekaligus meresmikan Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Banjarmasin Timur, berlangsung di Kawasan Pendopo II Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Senin (12/12).
Kegiatan turut dihadiri Kepala DKP3, Kota Banjarmasin, Ir M Makhmud, Kepala Disbudporapar Kota Banjarmasin, Iwan Fitriady, seluruh jajaran SKPD terkait beserta masyarakat yang terdiri dari Kelompok Tani Se-Kota Banjarmasin.
H Ibnu Sina menyampaikan dengan hadirnya Balai Penyuluhan Pertanian tersebut dapat menekan laju Inflasi Kota Banjarmasin yang terjadi pada tahun 2022.
Selain itu juga menurutnya, hal tersebut dapat menjadi sarana dan prasarana terkait produksi tanam bibit lokal, Sehingga diharapkan dapat meningkat dan diselenggarakan secara terpusat.
“Sebetulnya Dinas sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan balai penyuluhan ini, Alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan bersama,” ucapnya.
“Dalam rembuk tadi sudah saya sampaikan kepada para tani terkait upaya pengendalian, sehingga kejadian inflasi di akhir tahun 2022 diharapkan tidak terulang kembali karena disebabkan oleh gagal panen,” beber H Ibnu Sina.
Ia menyebut, Kecamatan Banjarmasin Timur dan Selatan kini memang menjadi lokasi yang paling banyak diisi oleh lahan pertanian dengan luas total 2089 Ha. Untuk itu, Ia kira kehadiran BPP penting guna mengakomodasi kebutuhan ketersediaan pangan.
“Sesuai arahan standar kementerian, akan kita tempatkan 10 orang disini dengan ada 5 penyuluh diantaranya, dimana mereka bertugas untuk membina kelompok tani dan para petani di dua kecamatan itu nanti,” paparnya.
“Jadi mereka (petani penyuluh) akan berembuk baik terkait jadwal tanamnya, kemudian bibitnya dari mana, lalu kebutuhan pupuk dan jenis padi apa yang disepakati, ini penting untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kota Banjarmasin,” jelas H Ibnu Sina.
Sementara itu, M Makhmud mengatakan Balai Penyuluhan Pertanian yang baru saja diresmikan tersebut diharapkan dapat berfungsi secara optimal dan dapat menjadi pusat penyuluhan pertanian di Kota Banjarmasin.
“Di antaranya pembinaan petani, tempat untuk konsultasi, perencanaan jadwal tanam serta pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan usaha pertanian untuk optimalisasi kegiatan pangan,” pungkasnya.pemko/rds