
TANJUNG – Beberapa prestasi dan capaian yang dilakukan Pemkab Tabalong, di antaranya di bidang perkotaan.
Dalam hal ini, pemkab menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk Kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Tahun 2022. Tahun depan, Tabalong menargetkan meraih KLA Kategori Utama.
Kepala DP3APPKB Kabupaten Tabalong H Rusmadi menyatakan, penghargaan ini di raih atas sinergitas semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Pada tahun 2022, Kementerian PPPA memberikan penghargaan KLA kepada 320 kabupaten/kota yang terdiri atas delapan kategori utama, 66 kategori nindya, 121 kategori madya, dan 121 kategori pratama. Salah satu yang meraihnya adalah Kabupaten Tabalong sebagai KLA Kategori Nindya.
Dengan kondisi dan sinergitas yang ada, Rusmadi yakin Tabalong akan dapat meraih KLA Kategori Utama tahun 2023 mendatang.
“Kita optimis target tersebut dapat di raih, asalkan semua staekholder bekerja sama mewujudkannya,” ucapnya.
Menurutnya, meraih KLA Kategori Utama dibutuhkan poin 800 hingga 900, sedangkan poin yang dimiliki Tabalong pada KLA tahun ini adalah 797,5 poin.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan Tabalong sebagai serambi depan Kalimantan Selatan penyangga IKN, KLA ini memang harus diterapkan.
“Tidak hanya di wilayah perkotaan, saat ini kita juga sudah membentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PAT BM),” ujarnya.
Saat ini, di desa-desa yang mengarah ke Ibukota Negara Nusantara, PAT BM sudah dibentuk. Dari 131 desa dan kelurahan se-tabalong, 80 persen di antaranya telah memilik PAT BM dan satgas PPA.
Kelompok ini terbagi dari berbagai elemen masyarakat, seperti tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, aparat, tokoh agama, perwakilan forum anak, dan berbagai elemen lainnya.
“Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, di dalamnya ada berbagai elemen masyarakat yang bergabung, di antaranya kalau tingkat lurah itu ada lurah, ada sekretaris lurah, dan aparat kelurahan. Kalau tingkat desa terdiri atas kepala desa, sekretaris desa, dan aparat desa. Kemudian ditambah dengan bidan, ada perawat, guru, LSM, forum anak atau perwakilan anak, dan juga dunia usaha. Kurang lebih ada 20 yang bergabung di sana sebagai aktivis, dan akan melakukan upaya pencegahan di tempat masing-masing,” katanya.
Selain bentuk pencegahan, DP3AP2KB Tabalong juga menyediakan program bagi korban kekerasan dari lingkungan keluarga maupun sekitarnya, salah satunya program pelatihan menjahit.
Pelatihan keterampilan diharapkan dapat mengembalikan semangat para korban, serta membuat mereka dapat berdaya guna. tal