Selasa, Juli 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Petani Milenial Kalsel, Akankah Menggerus Potensi Pemuda?

by matabanua
27 November 2022
in Opini
0

Oleh: Nor Faizah Rahmi, S.Pd.I (Praktisi Pendidikan & Pemerhati Remaja)

Kementerian Pertanian menyalurkan hibah kompetitif senilai Rp 3 miliar untuk bantuan modal mencetak petani milenial di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). “Bantuan ini sudah disalurkan kepada penerima manfaat di tiga kabupaten di Kalsel yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu,” kata Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso di Banjarmasin, Sabtu (13/11).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Huru-Hara Konstitusi

14 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\palestina.jpg

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat di Depan Mata

14 Juli 2025
Load More

Dia mengungkapkan, program YESS di Kalsel ditarget dapat mencetak 5.000 petani muda atau petani milenial. Sementara yang sudah diintervensi sekitar 2.000 orang. Budi menjelaskan, selama enam tahun yang dimulai sejak 2019 dan berakhir 2025 mendatang, program YESS mencoba mengawal dan membantu para pemuda yang memiliki minat tinggi berwirausaha di bidang pertanian mulai pertanian budidaya, peternakan hingga perkebunan.

Kementerian Pertanian bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD) berupaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas dengan rentang usia 17 sampai 39 tahun. Budi menyebut, sistem yang dijalankan mulai proposal bisnis, pemagangan dan hibah kompetitif hingga tahun depan. Juga ditambah pelatihan teknis diyakini mampu mencetak 2,5 juta petani milenial baru menggantikan petani yang kini didominasi usia lanjut.

Selain Kalsel, ada tiga provinsi lain jadi percontohan yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Menurut Budi, SMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru yang merupakan UPT di bawah Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Pusat Pendidikan Pertanian, Kementerian Pertanian punya tugas menyukseskan program YESS. “Kalsel harus bisa menyiapkan banyak petani muda yang visioner dengan posisi strategis sebagai penyangga pangan bagi ibu kota negara baru di Kalimantan Timur,” kata Budi.

Dalam catatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, indeks pembangunan pemuda (IPP) Indonesia telah memiliki base line 55,33 (2020). Untuk mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030, pemerintah berusaha menaikkan target IPP nasional 2024 sebesar 57,67. Sedangkan secara nasional, domain lapangan dan kesempatan kerja memiliki nilai indeks terendah (2015–2018) dari 35 menjadi 40 poin.

Pemerintah akhirnya memutar otak lagi agar menemukan cara untuk melibatkan pemuda secara aktif turut menyukseskan tercapainya target pembangunan nasional. Sekularisme yang telah mendasar memberikan guideline kepada pemerintah untuk mengabaikan halal/haram sebagai standar pakem pembuatan seluruh kebijakan. Alhasil, pemerintah memberikan dorongan besar kepada pemuda berpartisipasi aktif dalam pasar modal.

Sungguh, perkara ini merepresentasikan kekacauan berpikir para pemangku kebijakan pada saat sistem ekonomi kapitalisme gagal memenuhi janjinya membuka lapangan kerja bagi pemuda. Strategi kebijakan pembangunan entrepreneur milenial tanpa adanya kesanggupan negara membiayai modal usaha bagi seluruh wirausaha muda telah menjerumuskan mereka pada bisnis spekulatif di pasar modal.

Akibatnya, generasi muda terdidik untuk bermental penjudi yang mengedepankan spekulasi ketimbang berpikir benar, rasional, dan ilmiah. Generasi gagal menjadi sosok problem solver, menjadi sosok tidak produktif menghasilkan solusi, bahkan menjauhkan peran pemuda sebagai agent of change. Keterpurukan ekonomi dunia sesungguhnya akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang bersendi riba dan spekulasi pada perbankan dan pasar modal.

Perekonomian dunia porak-poranda karena semua pemerintahan di seluruh dunia telah durhaka terhadap ayat Allah Swt..

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al Baqarah: 275)

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS Al-Maidah: 90)

Pemuda adalah aset suatu bangsa dan seluruh umat. Dalam peradaban yang gagal mewujudkan kesejahteraan bagi manusia di muka bumi, peran strategis pemuda adalah sebagai agen perubahan. Tugas utama pemuda tidak lain adalah berpikir secara mendasar dan menyeluruh untuk mendesain ulang tatanan kehidupan dunia yang telah rusak akibat kapitalisme yang rakus dan tamak.

Pemuda harus bergerak dengan visi yang benar yang berbeda dan berada di luar grand design sistem kapitalisme ataupun komunisme. Visi ini hanya ada satu, yakni visi membangun peradaban terbaik berdasarkan ideologi Islam. Wajib menggenggam visi ini agar perjuangan pemuda tidak kandas di tengah jalan lalu pemuda menjadi generasi berwatak pragmatis yang kalah dengan realitas sistem yang bobrok.

Generasi agent of change terlahir untuk mengubah keadaan menjadi baik dan benar, bukan untuk kalah dan terwarnai sampah peradaban kapitalisme sekuler. Pemuda perlu membentengi diri dari bejatnya syahwat kapitalisme yang merusak iman dan rasionalitas generasi. Perkara ini, yaitu keimanan dan rasionalitas, merupakan dua senjata utama pemuda yang bercita-cita membangun tatanan kehidupan dunia yang gemilang di bawah naungan peradaban Islam yang agung.

Generasi agent of change juga butuh fokus perjuangan agar pergerakan mereka melesat secepat anak panah menuju titik target yang benar. Memulihkan ekonomi yang ambruk akibat penerapan berbagai kebijakan ekonomi kapitalisme dengan cara mengambil solusi kebijakan kapitalisme adalah perkara irasional. Sungguh memalukan jika ada pemuda yang terjerumus dalam hal yang tidak masuk nalar tersebut.

Jadi, agar mampu berpikir benar, pemuda harus meninggalkan mental spekulan yang meninggalkan proses berpikir secara benar. Adapun proses berpikir benar itu sendiri perlu bimbingan keimanan yang meletakkan kedaulatan berada di tangan syarak (syariat). Dengan tunduk pada kedaulatan syarak, pemuda akan mampu menjadi sosok merdeka, visioner, solutif, dan terbebas dari kekangan liberalisme budak materialisme.

Situasi kondusif untuk membangun pemuda dengan visi mulia agent of change menuju peradaban agung dan mulia hanya akan terwujud ketika Khilafah Islamiah tegak. Hanya Khilafah Islamiah yang mampu memberikan landasan berpikir yang benar, yaitu akidah Islam yang akan mendorong generasi muda untuk terus berkarya memakmurkan dunia dengan visi jauh ke depan ‘khairu ummah’ sebagai jalan untuk meraih rida-Nya.

 

 

Tags: Nor Faizah RahmPetani MilenialPraktisi Pendidikan & Pemerhati RemajaRPJMN
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA