Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Stok Beras Tinggal 594 Ribu Ton

by matabanua
24 November 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2022\November 2022\25 November 2022\7\7\Foto hal Ekonomi  (25 - 11)\master 7.jpg
(Fotot:mb/web)

STOK MENIPIS – Stok beras nasional sudah sangat menipis, saat ini di angka 594 ribu ton. Disisi lain, ketersediaan gabah dipetani juga sangat minim, sehingga tak bisa diserap maksimal. Karenanya, Bulog akan melakukan impor beras setidaknya sebanyak 500 ribu ton sebagai cadangan.(Fotot;Mb/ant)

JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya ditugaskan untuk melakukan impor beras oleh negara. Impor ini untuk mengamankan stok beras yang saat ini di angka 594 ribu ton.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klll (KIRI).jpg

Harga Beras Turun, Ayam Ras Naik

15 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Bantuan Pangan Beras Mulai Disalurkan

15 Juli 2025
Load More

“Ini sudah ada keputusan rakortas, dan keputusan rakortas itu semua menteri yang terkait sudah memberikan keputusan. Bulog itu hanya melaksanakan dari perintah, penugasan,” kata Budi Waseso di Gedung DPR Jakarta.

Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, dalam rakortas itu Bulog ditugaskan untuk mengamankan stok beras untuk kebutuhan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk intervensi harga, serta untuk kebutuhan kejadian luar biasa seperti penanganan bencana atau bantuan sosial.

Buwas menyebut, keputusan dalam rakortas mengamanatkan agar Bulog menyerap stok beras dalam negeri sebanyak 500 ribu ton yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian, dan 500 ribu ton pengadaan dari luar negeri.

Namun pengadaan beras dari dalam negeri tidak bisa dilakukan karena tidak tersedianya beras untuk dibeli oleh Bulog. Sehingga saat ini Bulog baru mengamankan 500 ribu ton beras komersil dari luar negeri yang sewaktu-waktu bisa diimpor ke Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memaparkan laporan dari Bulog yang tidak dapat menyerap beras sesuai dengan yang diinformasikan oleh Kementerian Pertanian karena tidak adanya pasokan di lapangan.

“Contoh laporan Pak Buwas, yang pertama PT Abadi Langgeng Gemilang Jember memiliki stok 7 ribu ton dari informasi kesiapan stok atau target sesuai data Kementerian Pertanian sebesar 100 ribu ton. Dari stok tersebut dibuatkan kontrak pengadaan 7 ribu ton untuk Bulog. Coba jelaskan sama saya, kalau masih ada stok 100 ribu ton pasti 100 ribu tonnya Pak Buwas ambil,” kata Arief.

Selain itu juga terdapat ketidaksesuaian data yang dilaporkan oleh Kementerian Pertanian dengan fakta di lapangan.

PT Pilar Menara Mas Malang dilaporkan oleh Bulog hanya memiliki stok 260 ton dari informasi yang disampaikan Kementerian Pertanian terdapat stok beras 20 ribu ton. Bulog tidak mengadakan kontrak pembelian beras tersebut.

Arief menegaskan bahwa saat ini stok Bulog sudah menipis dan bisa berpotensi berkurang menjadi 300 ribu ton karena akan digunakan untuk operasi pasar pada satu setengah bulan ke depan.

Apabila stok semakin menipis, Arief mengatakan dampaknya akan berbahaya karena negara tidak memiliki cadangan pangan apabila terjadi suatu bencana.

Selain itu juga harga beras akan melonjak naik karena tidak ada operasi pasar dari Bulog. Arief menekankan bahwa beras merupakan komoditas penyumbang inflasi pangan paling tinggi yang bisa berdampak pada inflasi nasional.

Solusi satu-satunya, lanjut Arief, Bulog harus melakukan top up atau penambahan stok beras dengan cara apapun, baik itu melalui penyerapan beras dalam negeri maupun dari luar negeri.

“Saya meyakini, kalau seperti ini kita harus top up stok Bulog. Kalau kita bicara ketersediaan, dari manapun top up stok Bulog. Saya tidak harus impor atau lokal, tapi saya lebih senang kalau beras petani Indonesia yang dibeli,” katanya. ant/mb06

 

 

Tags: berasBudi WasesoBulogDirektur Utama Perum Bulog
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA